Advertisement

DP3 Sleman Gelar Vaksinasi Booster di 9 Kecamatan, Catat Tanggalnya!

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 14 Februari 2025 - 21:57 WIB
Arief Junianto
DP3 Sleman Gelar Vaksinasi Booster di 9 Kecamatan, Catat Tanggalnya! Plt. Kepala Dinas DP3 Sleman, Suparmono memantau proses vaksinasi booster di Kelompok Ternak Lembu Aji, Pondok Kulon, Kalurahan Kalitirto, Berbah, Sleman pada Kamis, (13/2/2025). - Istimewa/DP3 Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman menggelar vaksinasi booster penyakit mulut dan kuku (PMK) pada Kamis (13/2/2025) dan Selasa (18/2/2025). Vaksinasi booster ini penting agar ternak memiliki kekebalan terhadap virus dari genus Apthovirus.

Plt. Kepala DP3 Sleman, Suparmono mengatakan kegiatan vaksinasi booster tersebut melibatkan 73 personel baik dari petugas dan sukarelawan medik maupun paramedik veteriner di Pemda DIY. Pada Kamis, ada 49 personel terlibat. Sedangkan, ada 24 personel melakukan vaksinasi pada Selasa mendatang.

Advertisement

Adapun sembilan kecamatan/ kapanewon yang menjadi sasaran vaksinasi booster, yaitu Prambanan, Berbah, Cangkringan, Turi, Ngemplak, Mlati, Pakem, Moyudan, dan Ngaglik. DP3 tidak melakukan vaksinasi sendiri, mereka bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Paramedik Veteriner dan Inseminator Indonesia (Paravetindo), serta Universitas Gadjah Mada (UGM).

Menurut Suparmono, vaksinasi booster sangat penting lantaran penyebaran PMK tergolong cepat dan mudah hanya melalui airborne. Penyebaran dari satu titik ke titik yang lain merentang pada radius 10 kilometer (km).

Lebih jauh, dia mengatakan capaian vaksinasi PMK pada Januari 2025 mencapai 100%. Rinciannya adalah 2.333 dosis untuk sapi dan 161 dosis untuk kambing serta domba. Pada Februari 2025, DP3 telah mendapat kuota vaksin PMK sebanyak 273 botol atau 6.825 dosis.

Dia juga menyampaikan jumlah kasus PMK di Kabupaten Sleman sejak Minggu, (1/12/2024) hingga Rabu (12/2/2025) pukul 23.59 WIB mencapai 318 ekor. Dari jumlah itu, jumlah ternak sembuh ada 206 ekor, mati 22 ekor, dan potong bersyarat 19 ekor.

Sisa kasus PMK saat ini mencapai 71 ekor. Persebaran kasus tersebut, yaitu Kapanewon Cangkringan ada 36 kasus, Mlati 18 kasus, Prambanan sembilan kasus, Kalasan tiga kasus, Sleman tiga kasus, dan Ngemplak dua kasus. “Kapanewon lainnya seperti Moyudan, Minggir, Godean, Gamping, Seyegan, Tempel, Ngaglik, Pakem, Turi, Depok, dan Berbah tidak kami temukan kasus PMK,” kata Suparmono dikonfirmasi, Jumat (14/2/2025).

Ihwal proses vaksin, Suparmono menegaskan tidak semua ternak bisa menerima vaksin. Ada syarat yang harus terpenuhi, seperti ternak berusia minimal tiga bulan, ternak dalam kondisi sehat, serta ternak tidak dalam keadaan bunting. Deteksi kebuntingan dapat dilakukan oleh petugas menggunakan metode palpasi perektal ataupun dengan alat Ultrasonography (USG).

Sementara itu, Ketua Koperasi Pemasaran Boyong Sari Mulya, Wahyudi mengatakan semua sapi-sapi milik peternak sejumlah 250 ekor yang masuk sebagai anggota telah mendapat vaksin PMK.“Terakhir Rabu kemarin kami melakukan vaksinasi. Itu vaksinasi mandiri. Kalau bantuan vaksin dari Kementerian Pertanian ada untuk 125 ekor sapi,” kata Wahyudi.

Dalam penyuntikkan vaksin tersebut baik vaksin mandiri maupun bantuan dibantu oleh petugas Puskeswan Pakem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Kalah Sidang Praperadilan, Kapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ditahan? Berikut Penjelasan KPK

News
| Sabtu, 15 Februari 2025, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Pemerintah Kalurahan Patalan Bantul Sediakan Wisata Naik Andong Keliling Perdesaan

Wisata
| Rabu, 12 Februari 2025, 19:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement