Advertisement
Kota Jogja Terancam Tumpukan Sampah di Bulan Ramadan, Ini Komentar Sekda DIY

Advertisement
Harianjogja.com JOGJA–Kota Jogja terancam tumpukan sampah karena terjadinya lonjakan volume selama bulan Ramadan. Pemda DIY pun menyoroti masalah ini dan mengupayakan solusi.
Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan Pemda DIY berupaya melakukan dua pendekatan utama dalam penanganan sampah, yakni pemrosesan serta industri pengolahan sampah yang sedang dikembangkan terutama di TPST Bawuran untuk jadi solusi bagi sampah yang belum tertampung di Kota Jogja.
Advertisement
"Kami harap, kapasitas pengolahan bisa menampung 50 ton sampah dari Kota Jogja yang di Bawuran agar tidak ada penumpukan berlebihan," ujarnya, Rabu (19/2/2025).
Sebagai bagian dari upaya ini, Pemda DIY merencanakan peluncuran proyek pengolahan sampah di Bawuran Bantul dalam waktu dekat. "Mungkin minggu depan kami akan launching bersama, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup," ungkapnya.
Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi jangka panjang dalam mengurangi ketergantungan terhadap TPA Piyungan yang sudah mengalami kelebihan kapasitas.
Tak hanya itu, Beny juga menyoroti perlunya penambahan alat di TPA Piyungan untuk mempercepat proses pengolahan.
"Kalau dua alat tambahan ini tersedia, maka pengolahan bisa lebih optimal. Kami ingin memastikan data valid soal produksi sampah agar langkah berikutnya bisa segera diambil," kata Beny.
BACA JUGA: Jembatan Pandansimo Dibuka saat Lebaran, Dispar Geser Semua TPR di Selatan JJLS
Ia juga menekankan bahwa jika data menunjukkan hasil yang akurat, maka permasalahan sampah ini bisa segera tertangani.
Dalam upaya menyelesaikan persoalan sampah secara lebih sistematis dan berkelanjutan, Pemda DIY juga telah berdiskusi dengan Wali Kota Jogja terpilih.
Beny menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan kota dalam menangani permasalahan ini secara lebih efektif.
"Satu-satunya cara untuk menyelesaikan ini adalah dengan bekerja sama," ujarnya. Sebab ada beberapa kendala yang dihadapi pada mesin pengolahan sampah yang ada di Kota Jogja.
Misalnya keterbatasan waktu operasional di fasilitas pengolahan sampah di Miliran. "Di sana, operasional harus berhenti sore hari, padahal kalau bisa beroperasi lebih lama, kapasitas pengolahan bisa meningkat," jelasnya.
Beny menegaskan bahwa minggu ini pihaknya akan lebih dulu menyelesaikan permasalahan sampah di TPA Piyungan sebelum beralih ke agenda lainnya. "Saya kurang sabar. Kami ingin segera menyelesaikan ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Resmi Terima Tampuk Kepemimpinan, Ahmad Luthfi Tak Sabar Terjun ke Masyarakat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Satpol PP Bantul Tunggu SK Bupati untuk Penertiban Saat Ramadan
- Petugas Temukan Obat Hewan Belum Terdaftar Saat Pemantauan Rutin di Kota Jogja
- Pemkab Bantul Segera Terbitkan Perbup untuk Menata Kabel Optik
- Masalah Berlarut-larut, Korban Apartemen Malioboro City Kini Menuntut Kejelasan Penerbitan SLF
- Polresta Jogja Siapkan 400 Personel untuk Pengamanan Aksi Indonesia Gelap
Advertisement
Advertisement