Advertisement
Sambut Ramadan, Warga Miliran Gelar Ruwahan dan Doa Lintas Agama

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Menjelang bulan suci Ramadan warga Kampung Miliran, Kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo menggelar upacara adat ruwahan.
Berbagai rangkaian kegiatan dilaksanakan, meliputi kirab, rayahan gunungan, hingga berbagai penampilan seni budaya. Ada pula doa bersama lintas agama dengan menghadirkan pemuka agama Budha, Kristen, Katolik, hingga Islam.
Advertisement
BACA JUGA: Jadwal Libur Ramadan 2025, Cek Tanggalnya di Sini
Lurah Muja Muju Aris Sukrisna menyebut ruwahan merupakan tradisi yang diselenggarakan oleh masyarakat Jawa sebulan sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Tradisi Ruwahan yang dilakukan di bulan Ruwah ini bertujuan untuk mengirim doa untuk para leluhur yang sudah meninggal. Selain mengirim doa, Ruwahan juga dilakukan untuk memohon ampunan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Ruwahan turut diisi dengan kenduri warga sebagai ungkapan terima kasih atas limpahan rezeki dan keselamatan dalam bekerja,” ujar Aris, Senin (24/2/2025).
Dia menuturkan kegiatan ruwahan ini rutin dilaksanakan setiap tahun menjelang Ramadan. Kegiatan ini turut memperkuat predikat Kampung Miliran sebagai rintisan kampung budaya dan kelurahan moderasi beragama. Aris mengatakan, warga Kampung Miliran hadir dari berbagai daerah, agama, dan berbagai suku.
“Acara ini untuk merekatkan keharmonisan di dalam masyarakat yang kita gabung dalam tradisi ini untuk mewujudkan kampung rukun beragama,” imbuhnya.
BACA JUGA: Kapan Awal Puasa 1 Ramadan 2025? Yuk, Hitung Mundur Jadwalnya
Ketua Kampung Miliran Tri Harus Murti menjelaskan kirab budaya ruwahan diikuti oleh 400 warga. Seluruhnya merupakan perwakilan dari 16 RT dan 4 RW Kampung Miliran. Dia menyebut, upacara adat ruwahan ini sudah sejak lama diinisiasi di Kampung Miliran.
Di satu sisi, ruwahan digelar sebagai upaya nguri-uri kebudayaan. Di sisi lain, ruwahan juga diharapkan dapat memperkuat toleransi di tengah tingginya pluralisme di Kampung Miliran.
“Kita bangkitkan kembali secara bersama-sama. Termasuk kami menampilkan bergada yang kami namakan bergada Guyub Rukun Migunani yang bisa merepresentasikan kampung kami,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tol Trans Sumatera Ruas Palembang-Betung Seksi 2 Disiapkan Jadi Jalur Alternatif Mudik Lebaran 2025
Advertisement

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki
Advertisement
Berita Populer
- Malut vs PSS, Misi Pieter Huistra Jadi Juru Selamat Super Elja
- MBG Berjalan Sebulan Lebih di Kulonprogo, Ini Masukan dari Sejumlah Sekolah
- Padat Karya Infrastruktur Mempermudah Akses Warga di Ngenep Dlingo Bantul
- Warga RW 02 Rejowinangun Sambut Ramadan dengan Kirab Budaya
- Pemkab Gunungkidul Alokasikan Rp1,5 Miliar untuk Pengadaan Mobil Dinas Bupati dan Wakil Bupati
Advertisement
Advertisement