Advertisement
Warga Kulonprogo Minta Revisi Perda Kawasan Tanpa Rokok, Ini Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO–Sebagian warga Kulonprogo meminta perbaikan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang tujuannya untuk membuka akses terhadap industri tembakau ini. Mereka dari berbagai latar belakang dari perwakilan pelaku UMKM, event organizer, pekerja, hingga perokok itu sendiri.
Perwakilan kelompok masyarakat ini, Setyo Priyono menyebut permintaan ini bukan berarti menolak aturan tersebut. Ia menyebut Perda KTR ini perlu lebih dicermati lagi karena selama ini memarjinalkannya.
Advertisement
Setyo mencontohkan ketidakadilan aturan ini seperti yang dialami rekannya yang hendak bikin acara dengan sponsor rokok tapi tidak bisa dilakukan. “Kami tidak menolak Perda KTR tentang pengaturan merokok yang di mana, kami sepakat. Tetapi ketika semua pintu itu ditutup ini kami rasakan tidak adil,” terangnya.
Padahal terdapat potensi meningkatkan ekonomi dalam sektor rokok, menurut Triyono, seperti pendampingan penjual kaki lima. “Bahkan warung biasa sekarang dilarang menampilkan rokok padahal rokok ini jadi magnet UMKM juga,” jelasnya.
Sementara perwakilan UMKM, Akhmad Munib menyebut akan menyalurkan aspirasinya ini ke DPRD Kulonprogo. “Ada tiga poin yang disepakati untuk disalurkan aspirasinya ke DPRD Kulonprogo terkait Perda KTR ini,” tuturnya.
BACA JUGA: Hari Pertama Kerja, Wakil Bupati Kulonprogo Tinjau Perkantoran Pemkab
Aspirasi yang akan disalurkan seperti menolak tindakan kesewenang-wenangan dengan melarangan menjual rokok. Padahal rokok yang dijual sendiri barang yang legal. Selanjutnya menolak larangan iklan rokok.
Akhmad menyebut pihaknya juga mendorong Pemkab Kulonprogo untuk lebih adil dan berimbang dalam mengatur rokok. “Terutama bagi pelaku UMKM yang menjual rokok agar dapat dilindungi karena semata-mata bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga,” ungkapnya.
Pengaturan industri rokok yang adil dan berimbang di Kulonprogo, jelas Akhmad, justru akan berdampak positif dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. “Harapannya aspirasi ini dipertimbangkan dan jadi bahan untuk melakukan revisi agar adil untuk semua,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kejagung Ungkap Modus Oplos BBM dari Kasus Dugaan Korupsi di Pertamina
Advertisement

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki
Advertisement
Berita Populer
- Bukan Tanah Milik Pemkab Bantul, Penyebab SSA Susah Direnovasi oleh Kementerian PU
- Meski Sudah Lapor Polisi, SD di Karangmojo Gunungkidul Dibobol Maling Dua Kali dalam Rentang Seminggu
- Pemkab Bantul Masih Utang Sewa Tanah SSA Selama 1,5 Tahun, Segini Besarannya
- Satpol PP Jadi Garda Depan Tangani Sampah Liar di Jogja
- Sambut Ramadan, Warga Miliran Gelar Ruwahan dan Doa Lintas Agama
Advertisement
Advertisement