Advertisement
Makan Gratis di Gunungkidul Libur Seminggu Awal Puasa

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gunungkidul bakal diliburkan selama seminggu awal Bulan Ramadan.
Komandan Kodim 0730/GK, Letkol Inf Roni Hermawan mengatakan hal itu lantaran program MBG disesuaikan dengan adanya kegiatan libur sekolah di awal pelaksanaan ibadah puasa. “Sekolah libur. Jadi, kegiatan makan bergizi gratis dihentikan sementara saat awal Ramadan. Nanti setelah masuk dilanjutkan kembali,” kata Roni, Jumat (28/2/2025).
Advertisement
Dia menjelaskan, selama puasa juga ada perubahan menu makanan yang diberikan. Jika biasanya makanan yang diberikan berupa makanan siap saji, nantinya diganti dengan makanan kering yang bisa dibawa pulang. “Jadi harapannya bisa untuk berbuka puasa,” katanya.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG di Bumi Handayani. Secara umum, program makan bergizi gratis dapat berjalan lancar, namun ada beberapa catatan untuk perbaikan.
Sebagai contoh, kata Roni, beberapa kali ada temuan nasi yang disajikan terlalu lembek karena saat dimasak terlalu banyak air. Di sisi lain, ada buah pepaya yang disajikan belum terlalu matang. “Kami juga akan evaluasi untuk pelaksanaan yang lebih baik dengan kualitas menu tetap terjaga. Tetapi, secara umum, anak-anak Alhamdulillah suka dan makanan yang disajikan habis tersantap,” kata Roni.
BACA JUGA: Puasa, Skema Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Masih Dikaji
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono mengatakan telah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan makan bergizi gratis yang dimulai sejak 17 Februari 2025. Hingga saat ini, ia mengklaim pelaksanaan berjalan dengan lancar dan aman. “Pengawasan penting untuk memastikan program berjalan dengan baik,” katanya.
Menurut dia, petugas puskemas telah disiagakan agar mengambil langkah cepat saat terjadi hal yang tak diinginkan. “Sudah kami koordinasikan. Petugas puskesmas telah siap mengambil tindakan Ketika terjadi kejadian seperti keracunan agar tertangani dengan cepat,” katanya.
Selain itu, sambung Ismono, sebelum program dijalankan juga telah memberikan pelatihan dan pembekalan kepada petugas yang dipersiapkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi untuk keamanan. “Ada 49 petugas yang dipersiapkan untuk memastikan keamanan pangan serta memahami standarisasi kesehatan dalam penyediaan makanan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ahmad Luthfi Berhasil Kembalikan Status Bandara Ahmad Yani Jadi Internasional
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Balai Karantina Jogja Gagalkan Upaya Penyelundupan Ular dan Biawak di Bandara YIA
- Mahasiswa UNS Terjatuh saat Memanjat Tebing di Pantai Siung Gunungkidul, Korban Selamat
- 807 Mahasiswa UMBY Diwisuda, 64 Persennya Cumlaude
- Pendaftaran Masih Berlansung, 2.433 Anak di Gunungkidul Berpeluang Masuk ke Sekolah Rakyat
- Pentas Seni Anti Perundungan Ditampilkan di SD Kanisius Sorowajan
Advertisement
Advertisement