Advertisement
Banguntapan dan Sewon Bantul Dibidik Jadi Tempat Program Sekolah Rakyat

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah terus mempersiapkan program Sekolah Rakyat yang ditargetkan mulai berjalan pada tahun ajaran 2025-2026. Program ini bertujuan menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem dengan skema pembiayaan penuh dari pemerintah.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah diidentifikasi tiga lokasi potensial untuk Sekolah Rakyat, dua di antaranya berada di Sewon dan Sorowajan, Banguntapan, Bantul serta Samigaluh, Kulonprogo. Namun, hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Bantul belum menerima arahan resmi terkait program tersebut.
Advertisement
BACA JUGA: Soal Perkembangan Sekolah Rakyat, Ini Kata Mensos RI
"Kami belum bisa memberikan komentar lebih jauh karena belum ada koordinasi dari pemerintah pusat maupun provinsi. Kami masih menunggu bagaimana koordinasi dari Pemda DIY dengan pusat," ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Gunawan Budi Santoso, Rabu (19/3/2025).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warga miskin di Bantul pada 2023 tercatat 11,95 persen dari jumlah penduduk kemudian mengalami sedikit penurunan menjadi 11,66 persen pada 2024. Sementara itu, jumlah penduduk miskin ekstrem di Bantul pada 2023 mencapai 24.594 jiwa. Disinyalir data itu akan menjadi acuan bagi pemerintah dalam menyasar penerima program Sekolah Rakyat.Â
Meskipun Pemda DIY sudah menyiapkan beberapa lokasi potensial, Pemkab Bantul masih menunggu instruksi lebih lanjut. "Kalau nanti ada sekolah yang muridnya sedikit dan lahannya memadai, bisa jadi opsi untuk Sekolah Rakyat. Namun, kami tetap menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat dan provinsi," tambah Gunawan.
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono menyatakan, Pemda DIY siap mendukung program ini, asalkan terdapat sinergi yang jelas antara pemerintah pusat dan daerah. "Kalau memang ada lahan kosong yang bisa dimanfaatkan, kami akan dorong program ini agar berjalan optimal. Yang penting, sekolah-sekolah yang saat ini kekurangan murid bisa dimanfaatkan untuk Sekolah Rakyat," ujar Beny.
BACA JUGA: Prabowo Bangun Sekolah Rakyat Khusus Anak-Anak Miskin, Dikelola Kemensos
Menurutnya, konsep Sekolah Rakyat diharapkan bisa mengakomodasi pendidikan dari jenjang SD, SMP, hingga SMA dalam satu kompleks. Selain pembelajaran formal, kurikulum juga akan mencakup pendidikan karakter dan keterampilan.
Pemerintah pusat telah menetapkan bahwa Sekolah Rakyat akan menerima peserta didik dari keluarga kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Seleksi akan dilakukan melalui verifikasi status ekonomi dan tes akademik. Ke depan, Pemda DIY berencana mengusulkan lokasi-lokasi yang memungkinkan untuk program ini, termasuk sekolah-sekolah yang memiliki daya tampung cukup tapi kekurangan peserta didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Uniknya Cumalikizik, Desa Peninggalan Era Ottoman yang Berusia 700 Tahun Lebih
Advertisement
Berita Populer
- Tanah Longsor di Clongop, Bupati Endah Sebut Penanganan Wajib Kelar Sebelum Lebaran
- Civitas Akademika UGM Gelar Aksi Tolak Revisi UU TNI, Ini Lima Tuntutannya
- Posko THR di Kulonprogo Mulai Menerima Aduan
- Puluhan Anak di Bantul Diduga Keracunan Makanan Buka Bersama di Masjid
- Stok Pangan di Jogja Aman, Harga Cabai Rawit Merah Turun Jadi Rp75.000 per Kilogram
Advertisement
Advertisement