Advertisement
25 Rumah di Sleman Rusak Terdampak Hujan dan Angin Kencang

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyampaikan bahwa hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan 25 rumah di sejumlah kapanewon rusak pada Kamis (10/4/2025).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, mengatakan ada empat kapanewon/ kecamatan terdampak, seperti Ngaglik, Minggir, Tempel, dan Seyegan. Kapanewon Minggir, Sleman menjadi wilayah dengan rumah paling banyak terdampak.
Advertisement
Rincian kejadian tersebut, yaitu Kapanewon Ngaglik ada enam kejadian dengan lima di antaranya pohon tumbang yang menimpa bangunan rumah. Satu kejadian berupa atap rumah/ genteng yang beterbangan.
Di Kapanewon Minggir ada 17 kejadian yang berupa pohon tumbang, tiang listrik roboh, dan genteng beterbangan. Tiang listrik yang roboh tersebut ada di Kalurahan Sendangrejo. Lalu, di Kapanewon Tempel dan Seyegan hanya ada masing-masing satu kejadian dengan pohon dan ranting tumbang.
Setelah menerima laporan tersebut, BPBD Sleman kemudian melakukan asesmen dampak kejadian, koordinasi dengan pihak terkait, dan mendistribusikan bantuan darurat.
“Data kami himpun per pukul 15.30 WIB. Kalau kejadiannya pukul 13.20 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa untuk kejadian ini,” kata Bambang dihubungi, Kamis (10/4/2025).
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Terjadi di DIY 4 Hari ke Depan, Bantul Siaga Banjir dan Longsor
Ketua Tim Kerja Penanganan Pengungsi dan Logistik Bencana BPBD Sleman, Dwi Harjanto, mengatakan BPBD bekerja sama dengan Kalurahan Siaga Bencana (KSB) akan memberikan logistik baik pangan maupun nonpangan.
Koordinasi tetap perlu dilakukan agar tidak ada pemberian dobel logistik kepada keluarga/ warga terdampak di empat kapanewon tersebut.
“Dari BPBD memang akan memberikan logistik pangan dan nonpangan. Kami akan melihat situasi kondisi lapangan juga, begitu pun kondisi warga terdampak. Kalau warga terdampak masih kategori nonmiskin, kami tidak akan memberikan logistik. Cukup penanganan dari Tim Reaksi Cepat saja,” kata Dwi.
Dwi mengaku ketersediaan logistik di Gudang BPBD Sleman menipis. Sebab itu, pemberian jenis logistik memang perlu dibedakan mengacu pada status perekonomian warga.
“KSB milik Dinsos itu juga punya stok logsitik pangan dan nonpangan. Mereka bisa mem-backup. Stok kami menipis,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Lokasi Pembangunan Subway Bawah Tanah Runtuh di Korea Selatan, Pencarian Korban Dihentikan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Destinasi Wisata di Jogja
- Siap-siap! Jadwal Pemadaman Listrik di Bantul Hari Ini, Sabtu 12 April Mulai Pukul 10.00 WIB
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 April: Penataan Stasiun Lempuyangan, Hasto Menghadap Sultan hingga PSS Sleman Kalah Lagi
- Jadwal Sim Keliling di Jogja, Sabtu Malam Pukul 19.00-21.00 WIB di Alun-alun Kidul
- DPRD Sleman Akan Wajibkan Tamu yang Berkunjung untuk Membeli Produk UMKM
Advertisement