Advertisement

Sebelum Pasang Popok Kuda, Pemkot Jogja Tertibkan Dulu Parkir Andong di Malioboro

Newswire
Jum'at, 11 April 2025 - 19:57 WIB
Jumali
Sebelum Pasang Popok Kuda, Pemkot Jogja Tertibkan Dulu Parkir Andong di Malioboro Andong di Jalan Malioboro yang tidak terlalu ramai saat libur Lebaran pada Selasa (25/4/2023). - Harian Jogja/Stefani Yulindriani

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo mengatakan bakal memprioritaskan penertiban parkir andong di kawasan Malioboro sebelum mengkaji wacana penggunaan popok khusus (pampers) kuda untuk mencegah bau pesing di kawasan wisata tersebut.

"Langkah pertama ayolah kita tertib, kalau parkir itu pada tempatnya," kata Hasto, di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Jumat (11/4/2025).

Advertisement

Menurut Hasto, andong di Malioboro masih kerap diparkir tidak pada tempat khusus yang telah disediakan, sehingga menyulitkan pengelolaan kebersihan di sepanjang kawasan wisata itu.

BACA JUGA: Kuda Andong di Malioboro akan Diberi Pampers 

Dia menilai penanganan kebersihan akan lebih mudah jika parkir andong dilakukan secara tertib.

"Kalau nanti parkirnya itu tertib di cekungan-cekungan (tempat parkir andong) itu, kita mengondisikannya akan lebih mudah," ujarnya lagi.

Pada sisi lain, Hasto menyayangkan masih adanya penggunaan cekungan parkir oleh becak motor yang seharusnya diperuntukkan bagi andong di Malioboro. "Makanya itu yang enggak boleh," katanya pula.

Ia juga menilai upaya penyemprotan pewangi atau parfum tidak menyelesaikan inti persoalan dan hanya menghilangkan bau pesing sesaat.

Karena itu, Hasto mendorong kajian komprehensif, termasuk meneliti perilaku kuda, baik terkait waktu maupun frekuensi buang air, sebelum menerapkan teknologi khusus untuk menangani air kencing maupun kotoran hewan itu.

"Perlu kita pelajari dulu kuda itu kencing jam berapa, satu shift itu berapa kali kencing, volumenya berapa," katanya lagi.

Meski dianggap tidak umum, menurut Hasto, opsi penggunaan pampers pada kuda penarik andong perlu menjadi bahan kajian bersama.

"Saya harus mikirkan pampers kuda. Karena memang itu unik juga, tapi harus dipikirkan," kata dia pula.

Hasto juga mengaku telah mendapat arahan langsung dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk meningkatkan kebersihan di kawasan Malioboro.

"Agar kami bisa menjaga kebersihan Malioboro sebaik-baiknya, karena menurut Ngarsa Dalem (Sultan HB X) Malioboro masih perlu dibersihkan, perlu lebih baik lagi," ujarnya.

"Ngarsa Dalem juga menyampaikan bahwa selokan-selokannya maupun di got-gotnya Malioboro masih perlu dibersihkan, supaya jangan sampai kumuh. Itu arahan beliau," lanjut Hasto.

Selain soal kebersihan, Hasto juga menyinggung pentingnya pengelolaan arus pengunjung di Malioboro agar tidak terjadi penumpukan.

"Saya kira bagaimana menjaga Malioboro tidak kumuh, kemudian bagaimana ke depan supaya (pengunjung) tidak berjubel, ada katakanlah outlet untuk mengurai massa," ujarnya pula.

Sebelumnya, sejumlah pengunjung mengeluhkan bau pesing di beberapa titik kawasan Malioboro, seperti di pedestrian sekitar Ramai Mal hingga dekat Hotel Mutiara.

Hasto mengaku telah menelusuri bau tak sedap itu dan memastikan bukan berasal dari buang air kecil sembarangan manusia, melainkan dari air kencing kuda.

Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Jogja Ekwanto memastikan pihaknya telah rutin menyemprotkan air disertai parfum pada beberapa titik di Jalan Malioboro untuk mengatasi bau tak sedap tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Insiden Kecelakaan Minubus vs Bus Rombongan Supporter Persebaya, Ini Komentar Menhub

News
| Minggu, 13 April 2025, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Daftar 37 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia

Wisata
| Rabu, 09 April 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement