Advertisement

Pemkot Jogja Akan Melibatkan Ribuan Mahasiswa untuk Menangani Sampah

Alfi Annisa Karin
Sabtu, 12 April 2025 - 16:27 WIB
Sunartono
Pemkot Jogja Akan Melibatkan Ribuan Mahasiswa untuk Menangani Sampah Suasana Depo Sampah - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja tak hanya mengandalkan pengelolaan sampah di tingkat hulu maupun hilir. Akan tetapi akan menggerakkan ribuan mahasiswa untuk ikut terlibat penanganan.

Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menyebut pihaknya akan turut menggerakkan ribuan mahasiswa. Tujuannya untuk memberikan sosialisasi terkait pengelolaan sampah di tingkat masyarakat. Kegiatan ini nantinya akan dikemas dalam program One Village One Sister University yang menjadi program unggulan Hasto Wardoyo saat kampanye beberapa waktu lalu.

Advertisement

BACA JUGA: Ini Cara dan Biaya Pembakaran Sampah dengan Teknologi Carbonizer, Sudah Diterapkan di Kota Jogja

"Mahasiswanya saya minta sekitar 6.000 untuk dikerahkan. Satu kampung ada berapa mahasiswa KKN memberikan edukasi ke kampung-kampung itu," ujar Hasto dikutip Sabtu (12/4/2025)

Dia mengatakan program ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Pemkot Jogja akan menjalin kerja sama dengan universitas dan menandatangi MOU serta mempertemukan universitas dengan 169 kampung di Kota Jogja.

Menurutnya, penanganan problem sampah di Kota Jogja memerlukan peran dari berbagai pihak termasuk mahasiswa. Di samping itu, peran serta masyarakat juga diperlukan untuk menuntaskan persoalan sampah. Perilaku masyarakat juga dinilai menjadi tantangan tersendiri dalam menyelesaikan masalah sampah. "Tanpa dikroyok [peran serta semua pihak] begitu kita tidak ada perubahan," katanya.

BACA JUGA: Menteri Hanif: Mulai Hari Ini, Kami Hentikan Sistem Open Dumping Sampah

Secara perlahan penyelesaian persoalan sampah di Kota Jogja mulai terlihat. Sebelumnya, Hasto mengatakan puluhan depo sampah sudah mulai bersih. Berbagai kelurahan di Kota Jogja juga sudah berpredikat Zona Hijau, artinya sistem pengelolaan sampah di wilayah sudah terjalin dengan baik. Di sisi lain, penggerobak di wilayah pun terus bertambah jumlahnya.

"Kita tinggal mengolah sampah real time. Mengolah sampah yang diproduksi hari itu. Sudah tidak ada lagi mengolah sampah-sampah tumpukan itu. Jadi lindi, air sudah tidak ada lagi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lokasi Pembangunan Subway Bawah Tanah Runtuh di Korea Selatan, Pencarian Korban Dihentikan

News
| Sabtu, 12 April 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Daftar 37 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia

Wisata
| Rabu, 09 April 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement