Advertisement

Jenazah Lelaki di Indekos Caturtunggal Sleman Dipastikan Alumnus S2 Fakultas Biologi UGM

Catur Dwi Janati
Rabu, 23 April 2025 - 17:57 WIB
Maya Herawati
Jenazah Lelaki di Indekos Caturtunggal Sleman Dipastikan Alumnus S2 Fakultas Biologi UGM Korban kejahatan - kecelakaan / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMANUniversitas Gadjah Mada (UGM) memastikan bila pria yang ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar indekos di Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman merupakan alumnusnya. Namun kampus tak menemukan data yang bersangkutan pada jenjang S3.

Sekretaris Universitas (SU) Universitas Gadjah Mada, Andi Sandi Antonius Tabusassa mengonfirmasi bila MN (30) merupakan alumni S2 Fakultas Biologi UGM. Yang bersangkutan kata Sandi dinyatakan lulus dari program S2 Fakultas Biologi UGM pada tahun 2021.

Advertisement

"Data dari Fakultas Biologi yang bersangkutan itu sudah lulus tahun 2021, S2," tegas Sandi ditemui pada Rabu (23/4/2025) di GIK UGM.

"Jadi beliau adalah alumnus kami, almarhum itu adalah alumni kami. Cuma sampai saat ini kami belum melihat ada relasinya kembali dengan UGM," katanya.

Namun, Sandi belum memperoleh informasi apakah sebelumnya yang bersangkutan juga menempuh studi S1 di UGM. Yang bisa Sandi pastikan bahwa MN merupakan alumni S2 Fakultas Biologi UGM.

"Nah ini belum dapat [S1], tapi yang pasti S2-nya dia adalah lulusan Fakultas Biologi, di program pasca sarjana Fakultas Biologi,"tegasnya.

Perihal informasi bahwa almarhum menempuh studi jenjang S3, hingga kini UGM jelas Sandi hingga kini belum mendapatkan informasi tersebut.

"Nah ini kami belum dapat informasi [S3], informasi yang kami miliki dari Fakultas Biologi bahwa yang bersangkutan itu telah lulus tahun 2021, S2," katanya.  "Belum ada data masuk [S3] di Fakultas Biologi sampai sekarang."

Sandi melanjutkan bila setelah lulus, MN tidak memiliki hubungan kerja dengan UGM. Saat ditanya apakah MN terlibat dengan kegiatan riset di kampus setelah lulus, berdasarkan informasi yang dihimpun Sandi, kampus tidak memiliki hubungan kerja dengan almarhum.

"Dari informasi yang kami kumpulkan dan data dari Fakultas Biologi tidak ada hubungan kerja dengan almarhum. Tetapi yang pasti dia adalah alumni pasca sarjana Fakultas Biologi yang telah lulus tahun 2021," katanya.

BACA JUGA: Jenazah Paus Fransiskus Dipindahkan ke Basilika Santo Petrus untuk Disemayamkan

Periksa Saksi

Kapolresta Sleman Kombes Pol. Edy Setyanto Erning Wibowo menjelaskan apabila kepolisian saat ini tengah memeriksa sejumlah saksi berkaitan dengan penemuan jenazah ini.  "Masih dalam pemeriksaan saksi-saksi. Sementara empat orang [saksi]," jelasnya.

Selain pemeriksaan sejumlah saksi, kepolisian lanjut Edy juga masih melakukan pemeriksaan forensik. "Masih proses [forensik]," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya seorang pria ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya dengan kondisi bersimbah darah. Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menjelaskan informasi temuan pria meninggal dunia ini pertama kali diinformasikan pemilik indekos. Penemuan ini bermula dari aroma tak biasa dari arah kamar korban.

"Jadi tadi kami mendapat informasi dari pemilik kos bahwa ada tercium bau tidak enak di salah satu kamar yang dimiliki oleh pemilik kos," kata Adrian ditemui di TKP pada Selasa (22/4/2025).

Selanjutnya saat diperiksa ke kamar kos tersebut, ditemukan korban telah meninggal dunia dengan kondisi bersimbah darah.

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pemilik kos ditemukan bahwa korban sudah dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah," jelasnya.

Tim identifikasi dari Sat Reskrim Polresta Sleman bergabung dengan Sat Identifikasi Direktorat Krimum Polda DIY serta didampingi oleh dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara, DIY selanjutnya melakukan pemeriksaan kepada jenazah korban.

 

Saat ditanya apakah ada luka-luka pada tubuh korban, Adrian mengatakan bila korban masih akan menjalani autopsi.  Luka-luka maupun penyebab kematian korban selanjutnya akan diketahui dari hasil forensik.

"Tim masih bekerja dan untuk korban juga tadi rekan-rekan juga sama-sama melihat sudah dievakuasi langsung ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi. Mungkin nanti untuk terkait masalah luka atau penyebab mungkin nanti dari hasil tim forensik," tegasnya.

Di TKP polisi mengambil sejumlah barang dari kamar korban. Namun Adrian belum membeberkan temuan barang apa saja yang diamankan.

"Tim masih bekerja di atas, masih olah TKP, memang ada beberapa barang yang kami ambil yang kita anggap itu berkaitan dengan penyebab kematian. Nanti kami ekspos, kami informasikan diproses selanjutnya," lanjut Adrian.

Selain mengamankan barang di kamar korban, polisi juga memeriksa rekaman CCTV hlyaang terpasang di area indekos. "CCTV juga sudah kami ambil dari beberapa titik," ujarnya.

Adrian juga masih menunggu hasil penelitian tim forensik perihal waktu kematian korban. Namun dari keterangan saksi yang dihimpun kepolisian, aroma berbeda terendus dari arah korban sejak Sabtu pekan lalu.  "Ada keterangan saksi itu sebenarnya dari Sabtu kemarin sudah mulai ada aroma tidak enak," katanya.

Terkait dengan identitas korban, polisi masih mendalami sejumlah informasi. Akan tetapi korban disebut dulu berprofesi sebagai dosen yang kini tengah melanjutkan studinya.

"Kami belum tahu, tapi kalau menurut informasi, korban itu sebenarnya dosen, kerja sebelumnya dosen, habis itu dia lanjut pendidikan, kuliah lagi," kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Densus 88 Tutup Yayasan Amal Barokah Indonesia, Diduga Terafiliasi dengan NII

News
| Rabu, 23 April 2025, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement