Advertisement

Sempat Tak Digelar Karena Pandemi Covid, Ratusan Warga Jogodayoh Ikuti Merti Dusun

Jumali
Minggu, 27 April 2025 - 14:37 WIB
Jumali
Sempat Tak Digelar Karena Pandemi Covid, Ratusan Warga Jogodayoh Ikuti Merti Dusun Kegiatan merti dusun Jogodayoh pada Minggu (27/4/2025) - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Ratusan warga Padukuhan Jogodayoh, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul mengikuti merti dusun, pada Minggu (27/4/2025) pagi. Merti dusun tersebut sempat tidak dihelat pada periode 2020-2024, karena adanya pandemi Covid-19.

Advertisement

Berbeda dengan gelaran merti dusun yang kali terakhir digelar pada 2019, merti dusun Jogodayoh menghadirkan kirab 6 gunungan berisi hasil bumi dari warga padukuhan.

Ketua Panitia Merti Dusun Jogodayoh, Mugiyanta mengatakan, sebelum 2020, merti dusun di Jogodayoh menjadi kegiatan rutin tahunan. Namun semua itu terhenti akibat Pandemi Covid-19.

Namun, setelah cukup lama tidak menggelar merti dusun, ada kerinduan dari masyarakat untuk kembali menggelar merti dusun. Selain itu, merti dusun adalah sarana untuk melestarikan kebudayaan kepada generasi muda.

"Untuk itu, kami menggelar lagi kegiatan ini. Tidak lain, untuk menjaga tradisi dan melestarikan kebudayaan," imbuhnya.

Melalui merti dusun, Mugiyanta berharap agar semangat generasi muda tergugah untuk mewarisi kebudayaan dari generasi tua. Tujuannya agar nilai-nilai budaya yang ada tidak luntur dimakan zaman.

Mugiyanta memaparkan, sebelum menggelar kirab, ada sejumlah kegiatan yang dihelat dalam rangkaian merti dusun, di antaranya ziarah ke makam para sesepuh padukuhan. Adapun kirab merti dusun menampilkan enam gunungan yang dikirab melewati jalanan di padukuhan sebelum nantinya dibagi-bagi ke warga sekitar.

"Kami bagi di empat penjuru, jadi tidak berpusat. Kenapa dibagi? Biar nyaman,"ucapnya.

Salah satu tokoh masyarakat Padukuhan Jogodayoh, Ani Widayani menyatakan merti dusun ini sangat penting untuk memperkuat nilai-nilai gotong royong, menjaga harmoni dengan alam, dan melestarikan adat istiadat lokal agar tetap hidup di tengah modernisasi.

"Untuk itu, kegiatan ini akan kembali digelar tiap tahun. Semoga kegiatan ini semakin menumbuhkan rasa persatuan dan memperkuat identitas kita sebagai masyarakat desa yang berbudaya dan kompak dalam hal kebaikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anak 10 Tahun Ditemukan Meninggal Seusasi Diterkam Buaya

News
| Minggu, 27 April 2025, 23:17 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement