Advertisement
Ekonomi Tak Stabil Dorong Angka Adopsi Anak di Sleman Meningkat

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sleman menyampaikan bahwa perekonomian keluarga yang tidak stabil mendorong penambahan angka adopsi anak di Bumi Sembada. Perekonomian tidak stabil berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Pekerja Sosial Dinsos Sleman, Nurul Jannah, mengatakan keluarga dengan perekonomian tidak stabil tidak sanggup membesarkan anak. Ada banyak tanggungan yang keluarga miliki. Opsi terakhir mereka adalah memutus beban tanggungan dengan menyerahkan anak mereka ke adopter.
Advertisement
Nurul mencatat ada lima hingga tujuh klien yang mendapat pendampingan dalam mempersiapkan proses adopsi pada Januari - April 2025. Total ada 20 - 30 anak yang akan diadopsi. Ada bermacam alasan keluarga menyerahkan anaknya agar diadopsi, seperti perekonomian tidak stabil dan kehamilan tidak direncanakan (KTD).
Proses adopsi pun harus dilakukan secara legal. Penyerahan anak tidak bisa langsung adopter dengan adopter. Paling tidak ada enam syarat yang pertama-tama harus dipenuhi, antara lain adopter beragama sama dengan calon anak angkat, lalu penyerahan ibu kandung kepada calon orang tua angkat, dan usia orang tua angkat minimal 30 tahun dan maksimal 55 tahun.
Syarat lain adalah calon orang tua angkat bukan pasangan sejenis, usia pernikahan menyentuh tahun ke lima, dan ada rekomendasi dari Dinas Sosial. “Syarat pendukung lain, klien bisa datang ke Dinsos setempat untuk konsultasi,” kata Nurul dihubungi, Minggu (4/5/2025).
Nurul menyarankan agar keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB), utamanya bagi keluarga dengan perekonomian tidak stabil. Selain KB, penting juga edukasi kepada keluarga bahwa rencana menambah anak memiliki konsekuensi turunan.
“Keluarga harus memenuhi hak-hak anak. Saran kami KB, prosesnya bisa langsung ke Puskesmas terdekat,” katanya.
Kepala Dinsos Sleman, Mustadi, mengatakan Dinsos Sleman terus memberi fasilitasi kepada keluarga yang ingin menyerahkan anaknya untuk diadopsi keluarga lain. Namun, hal yang sangat perlu diperhatikan adalah adopsi harus mengikuti SOP yang ada.
“Kata dia SOP ini akan menjamin masa depan anak. Di masa depan, anak akan mengetahui identitasnya. Biar tidak ada masalah,” kata Mustadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Advertisement