Advertisement
Ketersediaan Hewan Kurban DIY Cukupi Kebutuhan, Penyebaran Penyakit Diminimalisasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY memastikan ketersediaan hewan kurban di wilayah DIY mencukupi untuk pelaksanaan kurban 2025 nanti. Sejumlah penyakit ternak perlu diwaspadai dan diminimalisasi penyebarannya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Syam Arjayanti, menjelaskan berdasarkan data per 8 Mei 2025, jumlah ketersediaan hewan kurban dari kabupaten dan kota totalnya 87.107 ekor, dengan rincian sapi 30.859 ekor, kerbau 22 ekor, kambing 27.712 ekor dan domba 28.514 ekor.
Advertisement
BACA JUGA: Jelang Iduladha, Pemkab Bantul Waspadai Hewan Kurban dari Daerah Endemis
Dari daerahnya, Bantul dan Gunungkidul memiliki ketersediaan hewan kurban terbanyak, yakni Bantul sebanyak 32.501 ekor dan Gunungkidul 30.121 ekor. Sementara Kota Jogja memiliki ketersediaan paling sedikit, yakni 1.108 ekor.
Adapun kebutuhan hewan kurban di DIY totalnya sebanyak 84.017 ekor, dengan rincian sapi 26.377 ekor, kerbau satu ekor, kambing 26.250 ekor dan domba 31.389 ekor. Kebutuhan hewan kurban terbanyak ada di Bantul dan Sleman, masing-masing 21.336 ekor dan 26.036 ekor. “Data tersebut bergerak, kami update setiap pekan,” katanya beberapa waktu lalu.
Selain ketersediaan, menjelang pelaksanaan kurban pihaknya juga perlu memastikan kesehatan hewan kuban. Maka vaksinasi dan upaya komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada para peternak terus dilakukan untuk meminimalisir penyebaran penyakit.
Untuk penyakit antraks, ia mengatakan belum ada kasus baru sejak kemunculan terakhir di Gunungkidul pada Maret lalu. “Tidak ada kasus baru. Yang lama masa pengobatan. Spora juga bisa bertahan puluhan tahun,” ungkapnya.
Selain antraks, penyakit mulut dan kuku (PMK) juga masih ada. Pihaknya mencatat saat ini masih ada sisa 76 kasus yang tersebar di Bantul, Sleman dan Kulonprogo. Untuk mencegah penyebaran, vaksinasi terus diberikan. “Total didistribusikan sebanyak 50.453 vaksin,” kata dia.
Pihaknya juga memperketat pengawasan lalu lintas hewan serta menggencarkan sterilisasi di pasar hewan maupun kandang ternak. “Kami upayakan pengawasan lalu lintas ternak dan tempat penampungan ternak. Kemudian disinfektan di pasar tempat pedagang dan peternak,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Seluruh Pembelaan Oknum TNI AL Jumran Pembunuh Jurnalis Juwita Ditolak Majelis Hakim
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Ini Langkah Desa Wisata di Kulonprogo Mengatasi Dampak Larangan Study Tour dari Jawa Barat
- Pemkab Sleman akan Tata PKL di Lapangan Pemda
- 30 Juni, Jamaah Haji asal DIY Mulai Dipulangkan
- Mantap! Triwulan Pertama 2025, Investasi ke Gunungkidul Tembus Rp207 Miliar
- Budi Arie Ingin DIY Jadi Contoh Pengembangan Program Kopdes Merah Putih
Advertisement
Advertisement