Advertisement
Sosok Maharani Divaningtyas, Puteri Indonesia 2025 Asal DIY Memilih Jalan Anti Mainstream

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Maharani Divaningtyas berhasil menembus enam besar atau top 6 finalis Puteri Indonesia 2025. Ia pun dinobatkan sebagai Puteri Indonesia Inovasi dan Teknologi 2025. Bersaing dengan 45 finalis lainnya.
Ia masuk dalam Top 9 Motion Challenge, karena kemampuannya dalam advokasi sosial Berbagi Kehangatan dengan gagasan kuat dan relevan terhadap isu sosial. Tak hanya itu, ia juga terpilih dalam Top 20 Catwalk Challenge, membawa busana tradisional Jogjaa yang dipadukan dengan lagu koplo sebagai bentuk selebrasi identitas budaya.
Advertisement
Maharani berhasil membawa nama Daerah Istimewa Yogyakarta ke panggung nasional sebagai seorang perempuan muda yang berani dan cerdas. Maharani pernah menempuh pendidikan SMA Taruna Nusantara sebagai kawah candradimuka kedisiplinan, cinta tanah air dan kepemimpinan inklusif. Kemudian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dan University of Groningen, Belanda.
Ia justru memilih jalan yang anti mainstream dengan mengembangkan industri pangan yang beradaptasi dengan teknologi. Memanfaatkan digitalisasi dan data untuk meningkatkan kesejahteraan peternak lokal. Identitas sebagai bakul ayam justru menjadi ciri khasnya.
"Saya berdiri di sini karena banyak tangan yang menopang saya, keluarga saya, tim kecil yang selalu percaya bahkan saat saya sendiri ragu, sahabat seperjuangan, mentor, serta seluruh pendukung yang setia mengirimkan doa dan dukungan” ucap Maharani.
Ia mengajak perempuan di DIY agar berani berkarya dan memimpin. Ia merancang pelatihan kewirausahaan, digitalisasi UMKM, hingga edukasi seputar gizi keluarga dan literasi digital.
"Misi saya menjadikan inovasi dan teknologi sebagai jembatan menuju masa depan masyarakat untuk bisa berdikari dan menjadi versi terbaik diri sendiri untuk menyongsong masa depan yang cerah," katanya.
Maharani memegang teguh prinsip hidup Jawa yang ia tanamkan sejak kecil, di antaranya urip iku urup artinya hidup adalah tentang menjadi cahaya yang bermanfaat bagi orang banyak. Nilai ini ia sematkan dalam seluruh rangkaian karantina, seperti motion challenge, sesi wawancara, hingga di atas panggung malam final.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Seluruh Pembelaan Oknum TNI AL Jumran Pembunuh Jurnalis Juwita Ditolak Majelis Hakim
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Ini Langkah Desa Wisata di Kulonprogo Mengatasi Dampak Larangan Study Tour dari Jawa Barat
- Pemkab Sleman akan Tata PKL di Lapangan Pemda
- 30 Juni, Jamaah Haji asal DIY Mulai Dipulangkan
- Mantap! Triwulan Pertama 2025, Investasi ke Gunungkidul Tembus Rp207 Miliar
- Budi Arie Ingin DIY Jadi Contoh Pengembangan Program Kopdes Merah Putih
Advertisement
Advertisement