Advertisement
Atlet Disabilitas di Kota Jogja Keluhkan Fasilitas Latihan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Atlet disabilitas di Kota Jogja mengeluhkan kurangnya kualitas fasilitas latihan yang ramah disabilitas. Sejumlah venue masih belum memenuhi standar aksesibilitas untuk atlet penyandang disabilitas.
Atlet angkat berat sekaligus Sekretaris National Paralympic Committee (NPC) Kota Jogja, Faris Fadli, mengungkapkan banyak atlet disabilitas kesulitan menemukan tempat latihan yang layak. Hanya beberapa venue yang dinilai memadai, salah satunya Stadion Mandala Krida.
Advertisement
“Fasilitas masih kurang, atlet di beberapa cabang olahraga [cabor] masih kesulitan mencari fasilitas olahraga yang bisa dipakai dan memenuhi aspek aksesibilitas. Fasilitas di Stadion Mandala Krida cukup baik, seperti angkat berat dan atletik ada tempat latihan yang memenuhi standar aksesibilitas,” ujar Faris Fadli di kompleks Stadion Mandala Krida, Rabu (25/6/2025).
Sayangnya, Stadion Mandala Krida milik Pemda DIY, jadi kalau bisa Pemkot bisa punya Gor atau stadion yang bisa diakses disabilitas,” katanya.
Faris mencontohkan beberapa cabor yang kesulitan mencari tempat latihan, hingga terpaksa berlatih di luar Kota Jogja. Salah satunya renang, yang selama ini berlatih di Sleman. “Cabor catur yang jadi andalan tempat latihannya terbatas. Untuk panahan lapangannya sudah bagus tapi akses kamar mandi masih terkendala,” katanya.
Fasilitas toilet yang dinilai tidak memiliki aksesibilitas pun turut menjadi sorotan Faris. Menurutnya, rekan-rekannya banyak yang kesulitan memanfaatkan fasilitas toilet yang tidak ramah disabilitas.
Tak hanya untuk atlet, Faris juga menyoroti kurangnya fasilitas untuk penonton disabilitas di ajang olahraga. Ia mencontohkan saat menonton ajang voli Proliga di Gor Amongrogo, yang belum memiliki akses yang baik untuk penonton disabilitas.
Faris berharap, fasilitas atlet disabilitas di Kota Jogja dan DIY lebih diperbaiki. Ia mencontohkan beberapa daerah yang sudah memiliki fasilitas mumpuni, seperti di Jakarta dan Karanganyar, Jawa Tengah.
Ia menilai, fasilitas atlet disabilitas di Jakarta memenuhi standar, terlebih pernah digunakan ajang Asian Para Games 2018. Selain itu, ia juga memuji pusat latihan atlet disabilitas di Karanganyar yang bisa menjadi acuan. Ari Utoyo, atlet angkat berat lainnya, juga berharap adanya peningkatan kualitas fasilitas latihan. “Selama ini saya latihan di Mandala Krida, tapi secara umum masih kurang. Harapannya ke depan kualitas fasilitas bisa ditingkatkan lagi,” ujar Ari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Buron Sejak 2019, Kejati DIY Tangkap Pelaku Kasus Penganiayaan Perempuan di Sleman
- Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto Sebut Sinau Pancasila Enak Dimulai Dari Belajar Sejarah
- Libur Sekolah, Kunjungan Wisatawan di Kawasan Wisata di Sleman Meningkat
- Perda Perfilman Jadi Upaya Komisi D DPRD DIY Kuatkan Nilai-nilai Kesetiakawanan Sosial
- Anak-anak Muda di Kulonprogo Didorong untuk Menjalani Pergaulan yang Sehat dan Positif
Advertisement
Advertisement