Advertisement

Program FRESH Sarihusada Resmikan Rumah Susu Pasteurisasi di Lereng Merapi, Siap Dukung MBG

Media Digital
Selasa, 29 Juli 2025 - 17:37 WIB
Maya Herawati
Program FRESH Sarihusada Resmikan Rumah Susu Pasteurisasi di Lereng Merapi, Siap Dukung MBG Peresmian Rumah Susu Pasteurisasi di Koperasi Samesta, Sleman pada Selasa (29/7/2025). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati 

Advertisement

SLEMAN—PT. Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) bersama sejumlah elemen menyelenggarakan Lokakarya dan Kunjungan Lapangan FRESH (Farmer Resilience and Enhanced Sustainable Husbandry) Project di Koperasi Samesta, Sleman.

Dalam rangkaian FRESH Project ini, diresmikan Rumah Susu Pasteurisasi yang dapat mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Koperasi Samesta.

Advertisement

FRESH Project merupakan inisiatif bersama yang dijalankan sejak 2023 oleh Sarihusada, Danone Ecosystem dan Yayasan Rumah Energi (YRE). Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan kualitas susu,  meningkatkan pendapatan petani serta mengurangi emisi gas metana.

Senior Director Public Affairs and Sustainability, Karyanto Wibowo menerangkan jika FRESH Project dimulai pada 2023 dengan tujuan meningkatkan kapasitas para peternak dari segi kualitas maupun kuantitas dari susu. Selain memberikan beberapa ekor sapi kepada koperasi, proyek ini juga memberikan edukasi kepada para peternak hingga akses pakan yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

"Termasuk di dalamnya yang kami resmikan hari ini fasilitas untuk susu pasteurisasi, di mana harapannya itu juga bisa menyerap susu dari para peternak untuk bisa langsung dimanfaatkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sekitar Koperasi Samesta sehingga bisa mendukung program MBG," ungkapnya, di sela kegiatan, Selasa (29/7/2025).

Ia menjelaskan jika saat ini FRESH Project bekerja sama dengan koperasi-koperasi di DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Melihat perkembangan Koperasi Samesta yang menjadi pilot project dalam program ini, maka besar kemungkinan ke depan program ini akan direplikasi ke koperasi-koperasi lainnya.

"Kami melihat kesempatan untuk bisa kami replikasikan. Karena dengan program MBG kesempatan untuk memberikan suplai susu kepada SPPG semakin terbuka. Harapannya ini menjadi pilot yang dijalankan langsung oleh koperasi," tuturnya.

Koperasi-koperasi lain yang tergabung dalam FRESH Project, kata Karyanto, bisa belajar menjalankan bisnis susu pasteurisasi untuk menjalankan program MBG.

Dari FRESH Project ini, produksi susu bisa meningkat dan kualitasnya semakin baik. Dengan kualitas yang makin meningkat, harga yang diperoleh peternak juga semakin baik.

"Kami percaya bahwa keberhasilan industri susu tidak bisa dilepaskan dari kesejahteraan peternak sapi perah rakyat sebagai garda terdepan. FRESH bukan hanya tentang meningkatkan  produksi, tapi juga memperkuat kapasitas, akses teknologi, dan kelembagaan peternak agar mereka bisa tumbuh berkelanjutan," ujarnya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, Agung Suganda mengatakan Rumah Susu Pasteurisasi yang diresmikan di Koperasi Samesta, Sleman bisa menghasilkan susu pasteurisasi berkualitas. Susu yang dihasilkan selanjutnya kata Agung bisa didistribusikan ke unit-unit SPPG untuk pemenuhan program MBG.

"Sebagai statement Kepala Badan Gizi Nasional, untuk SPPG yang di sekitarnya ada sapi perah, maka susu menjadi wajib untuk menu MBG. Walaupun disesuaikan dengan kemampuan, apakah satu pekan tiga kali atau bisa setiap hari," terang Agung.

BACA JUGA: Jaga Ketahanan Pangan Lumbung Mataraman Dapat Apresiasi dari Menteri Pertanian

Terjangkau

Di Rumah Susu Pasteurisasi Koperasi Samesta, 115 mililiter susu dihargai kurang dari Rp2.000. Sementara untuk varian susu 125 mililiter dibanderol dengan harga Rp2.000. Dari dua produk tersebut, menurutnya susu yang dihasilkan di Koperasi Samesta sangat terjangkau untuk pemenuhan gizi masyarakat.

"Jadi sangat terjangkau dan itu harus dimanfaatkan oleh SPI yang membawahi SPPG di sekitar Koperasi Samesta ini agar anak-anak bisa terpapar mengonsumsi susu pasteurisasi yang 100 persen susu segar," ungkapnya.

Agung juga mengingatkan bagaimana kandungan gizi yang lengkap dalam susu. Konsumsi susu ini lanjut dia sangat penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan.

Alat pembuatan susu pasteurisasi yang ada di Koperasi Samesta ini memiliki kapasitas 100 liter per produksi. Meski demikian untuk memproduksi susu yang terstandar, alat yang ada telah memenuhi spesifikasinya.

"Tentu ini memberikan jaminan bahwa susu ini aman untuk dikonsumsi anak-anak, dengan catatan penerapan rantai dingin," ujarnya.

Agung menambahkan susu pasteurisasi dibawa dari koperasi ke dapur SPPG harus dalam rantai dingin. Dari Dapur SPPG ke sekolah susu pasteurisasi juga harus tetap dalam rantai dingin atau cold chain.

Susu pasteurisasi yang diterima siswa selanjutnya harus segera dikonsumsi dan tidak boleh dibawa pulang. Hal ini karena karakter susu pasteurisasi dijelaskan Agung berbeda dengan susu Ultra High Temperature (UHT) yang bisa bertahan di suhu ruangan.  "Kalau susu pasteurisasi harus rantai dingin dan harus segera dikonsumsi," tegasnya.

Agung sangat mengapresiasi inisiasi yang dilakukan SGM dan Danone yang melakukan pendampingnya kepada peternak melalui program FRESH Project.  Proyek ini digagas untuk mendampingi para peternak mitra SGM.

"Ini sangat baik, selain memberikan motivasi, informasi, edukasi, tetapi juga salah satunya adalah untuk perbaikan infrastruktur yang ada," jelasnya.

Direktur Eksekutif Yayasan Rumah Energi (YRE), Sumanda Tondang menekankan pentingnya intervensi lingkungan dan teknologi yang tepat guna untuk mendukung peternak. Dia melihat bahwa ketika peternak diberi akses pada pelatihan, teknologi dan pendampingan, para peternak bisa mandiri.

"Seperti biogas yang tidak hanya membantu menekan biaya energi, tapi juga memperbaiki sanitasi dan kualitas lingkungan di sekitar peternakan. Bio-slurry hasil olahan biogas juga kini digunakan sebagai pupuk hijauan, memberi manfaat ganda bagi produktivitas dan ketahanan pangan lokal," ungkapnya.

Ketua Koperasi Samesta, Plosokerep, Ruslan menjelaskan koperasi yang berdiri sejak 2016 itu kini telah memiliki 250 anggota yang tersebar di Kapanewon Cangkringan, Pakem dan Turi. Koperasi Samesta memiliki lima unit usaha, meliputi unit susu, unit makanan ternak, unit sapi perah, unit pengolahan pupuk dan biogas dan unit edu wisata. Kini dengan adanya fasilitas Rumah Susu Pasteurisasi ini, Koperasi Samesta berpotensi makin berkembang.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Danone Indonesia, Yayasan Rumah Energi, Sarihusada yang telah memberikan dukungan di FRESH Project ini kepada kami koperasi dan kepada anggota kami," ujarnya. (Advetorial)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PPTAK Nyatakan 10 Juta Rekening Bansos Dormant 3 Tahun, Dana Mengendap Rp2,1 Triliun

News
| Selasa, 29 Juli 2025, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025

Wisata
| Sabtu, 26 Juli 2025, 05:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement