Advertisement
Pemkot Luncurkan Program Masyarakat Jogja Olah Sampah, Ini Targetnya
Ilustrasi pemilahan sampah. / Ist
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja meluncurkan Program Masyarakat Jogja Olah Sampah (MAS JOS) untuk mengoptimalkan penanganan sampah berbasis masyarakat. Program tersebut diharapkan mampu menurunkan volume sampah harian.
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo menuturkan volume sampah harian di Kota Jogja mencapai sekitar 260 ton per hari. Dia berharap agar volume sampah tersebut dapat menurun dengan MAS JOS.
Advertisement
BACA JUGA: Mengenal Espreso, Inovasi Pengolahan Sampah Organik di Kelurahan Sorosutan Jogja
“Target saya [penurunan volume sampah] mencapai 20%. Kalau turun [volume sampah] lumayan lah, indikator untuk tercapainya program ini,” ujarnya, Selasa (29/7/2025).
Hasto menyebut beberapa indikator utama keberhasilan program tersebut yaitu penurunan volume sampah ke depo, peningkatan gerakan pemilahan sampah berbasis masyarakat, dan transporter telah mengambil sampah terpilah secara terjadwal.
Dia menilai penanganan permasalahan sampah perlu ditangani oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat sebagai produsen sampah.
“Menurut saya, sampah itu 70% dapat selesai bukan di pemerintah, tapi ditentukan oleh masyarakat. Pemerintah hanya berkontribusi 30%. Jadi ini merupakan gerakan bottom-up, gerakan dari warga,” katanya.
Diketahui selama ini kapasitas tempat pengolahan sampah yang ada di Kota Jogja belum mampu mengelola seluruh sampah yang diproduksi.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja mencatat volume sampah di Kota Jogja mencapai sekitar 260 ton per hari. Sementara jumlah sampah yang mampu diolah Pemkot Jogja melalui beberapa tempat pengolahan sampah yang ada hanya sekitar 200 ton per hari.
Sementara Plt Kepala DLH Kota Jogja, Agus Tri Haryono menyampaikan program tersebut akan dilakukan secara serentak pada 14 kemantren yang ada di Kota Jogja. Nantinya, Pemkot Jogja bersama dengan pihak swasta akan memberikan edukasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat di setiap wilayah.
Program ini menekankan pada pemilahan sampah sesuai jenisnya, menyalurkan sampah anorganik ke bank sampah, mengolah sampah organik, menghabiskan makanan, dan menggunakan wadah secara berulang.
“Kita berusaha mulai [penanganan sampah] mulai dari hulu harus dimaksimalkan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pelatihan Kerja Diprioritaskan bagi Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Warga Bantaran Sungai Jogja Dilibatkan BPBD dalam Simulasi EWS Banjir
- Polisi Turun Tangan Selidiki Kecelakaan Kereta Api di Prambanan Sleman
- Kepastian Kontrak PPPK Paruh Waktu di Gunungkidul, Sekda Bilang Begini
- Soal Penyebab Kecelakaan Kereta di Prambanan, Begini Kata Kapolsek
- Prosesi Pemakaman PB XIII di Imogiri, Begini Persiapan Polda DIY
Advertisement
Advertisement



