Advertisement

Warga Muja Muju Umbulharjo Mulai Kelola Sampah Anorganik secara Mandiri

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 07 Agustus 2025 - 23:37 WIB
Sunartono
Warga Muja Muju Umbulharjo Mulai Kelola Sampah Anorganik secara Mandiri Ilustrasi waste to energy, atau sampah jadi energi. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Warga Muja Muju, Umbulharjo berupaya mengelola sampah anorganik secara mandiri melalui beberapa bank sampah yang aktif. Melalui program tersebut diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan sampah di Kota Jogja.

Ketua Forum Bank Sampah (FBS) Umbulharjo, Agnes Eny menjelaskan warga setempat telah mengolah sampahnya secara mandiri. Menurutnya, pengelolaan sampah di sana telah menunjukkan dampak yang signifikan.

Advertisement

"Masyarakat di wilayah ini tidak hanya aktif memilah sampah, tapi juga secara kolektif mengolahnya," katanya Kamis (7/8/2025).

Dia menilai pengolahan sampah yang dilakukan warga setempat dapat berjalan optimal karena kerjasama yang kuat antara warga, pengurus kampung, dan kader setempat.

BACA JUGA: Bupati Kolaka Timur Abdul Azis Bantah Ditangkap KPK

Saat ini Kelurahan Muja Muju telah memiliki 18 bank sampah yang secara aktif mengolah sampah. Dia menilai keberadaan bank sampah tersebut menjadi tulang punggung dalam menekan volume sampah anorganik sekaligus meningkatkan ekonomi warga.

"FBS tidak hanya menjalankan peran administratif dalam menimbang dan mencatat sampah yang disetor oleh nasabah, tetapi juga secara aktif memberikan edukasi lingkungan kepada masyarakat, terutama di tingkat RT dan RW," katanya.

Ia berharap melalui bank sampah, partisipasi aktif warga dalam sistem pengelolaan sampah terpadu berbasis komunitas dapat ditingkatkan.

“Kami terus mengedukasi masyarakat agar bergabung menjadi nasabah bank sampah. Tujuannya bukan hanya untuk mendapatkan manfaat ekonomi, tapi juga sebagai bagian dari gerakan menjaga lingkungan,” katanya.

Selain pengelolaan sampah anorganik melalui bank sampah, menurutnya, warga setempat telah mengolahan sampah organik menggunakan beberapa metode, antara lain dengan metode biopori, Lodong Sisa Dapur (Losida), dan ember tumpuk.

"Saat ini terdapat 678 unit Losida dan 80 unit ember tumpuk yang tersebar di lingkungan warga. Pemanfaatan metode ini terbukti efektif dalam menekan limbah rumah tangga sekaligus menghasilkan produk bermanfaat seperti kompos cair dan pupuk padat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

RI Siapkan Alternatif Penampungan Warga Gaza Butuh Perawatan Medis

RI Siapkan Alternatif Penampungan Warga Gaza Butuh Perawatan Medis

News
| Kamis, 07 Agustus 2025, 23:27 WIB

Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa

Wisata
| Sabtu, 02 Agustus 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement