Advertisement
Ada Perubahan Kebijakan, Sejumlah Transmigran Bantul Direlokasi ke Tempat Lain

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL – Rencana pemberangkatan 10 kepala keluarga (KK) asal Kabupaten Bantul untuk mengikuti program transmigrasi ke tahun ini terpaksa direlokasi ke tempat baru. Rencana tersebut terjadi setelah adanya perubahan kebijakan dari pusat yang mengedepankan transmigran lokal.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja, dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, Rumiyati mengatakan, pihaknya telah menyiapkan seluruh calon transmigran (catran) untuk diberangkatkan. Seluruh peserta bahkan telah mengikuti pelatihan agar siap hidup dan bekerja di daerah tujuan.
Advertisement
BACA JUGA: Program Transmigrasi Ditolak Kalbar, Begini Respons Menteri Iftitah
“Kuota sudah kami terima dari pusat, yaitu 10 KK. Semua sudah siap berangkat, tapi awal Agustus kemarin ada perubahan kebijakan. Akhirnya, bersama Kementerian, kami mencari lokasi alternatif,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Menurut Rumiyati, kini nasib 10 KK asal Bantul yang semula dijadwalkan berangkat masih menggantung. Disnakertrans Bantul sudah mengumpulkan para peserta untuk menyampaikan informasi bahwa keberangkatan yang akan dipindahkan ke lokasi lain.
“Lokasi alternatif sedang diusahakan oleh pusat ke daerah lain yang memang tersedia kuota. Tapi jumlahnya mungkin berkurang dari target awal 10 KK,” jelasnya.
Rumiyati menambahkan, meski lokasi berubah, fasilitas yang akan diterima calon transmigran tetap sama. Tugas pemerintah daerah pengirim, seperti Bantul, adalah memastikan peserta siap dan kompetitif melalui pembekalan keterampilan sebelum berangkat.
Secara keseluruhan, tahun ini DIY mendapatkan kuota 35 KK program transmigrasi dari pemerintah pusat, dengan Bantul memperoleh jatah 10 KK. Namun karena adanya perubahan kebijakan itu, seluruh kuota untuk DIY ikut terdampak.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyatakan komitmen daerahnya untuk terus mengirim tenaga kerja terampil melalui program transmigrasi. Menurutnya, transmigrasi bukan hanya solusi pemerataan penduduk, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi warga.
“Kami selalu aktif melakukan sosialisasi dan pelatihan bagi warga yang berminat. Kami ingin mereka yang berangkat sudah terbekali ilmu dan keterampilan yang cukup,” kata Halim.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Bantul memberikan uang saku Rp15 juta untuk setiap kepala keluarga peserta transmigrasi serta tanah garapan dan perlengkapan fasilitas pertanian di lokasi. Halim berharap, pemerintah pusat segera menetapkan lokasi baru sehingga pemberangkatan bisa dilakukan dalam waktu dekat.
“Animo warga Bantul untuk ikut transmigrasi masih tinggi. Jangan sampai semangat ini hilang karena ketidakpastian lokasi,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dari 96 Ribu UMKM di Bantul, 38 Persen Belum Kantongi NIB
- TNI AL Bantah Copot Bendera One Piece di Perahu Nelayan Pantai Congot Kulonprogo
- Update! Siswa Keracunan Menu MBG di Sleman Bertambah Jadi 178 Orang
- Pengadaan PPPK Paruh Waktu di Gunungkidul, Begini Tahapan dan Jadwalnya
- Dampak Pemusnahan Mortir di Sleman, 12 Rumah dan Masjid Rusak
Advertisement
Advertisement