Advertisement
Grha Keris, Membaca Warisan Budaya Jogja dari Masa ke Masa

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Grha Keris menyimpan karya dari masa Sri Sultan HB I hingga VIII. Terdapat juga keris dari para empu terkemuka.
Sultan HB X meresmikan Grha Keris pada 22 Agustus 2022. Kala itu, peresmian tempat penyimpan cerita keris ini menjadi bagian dari Jogja International Heritage Festival. Grha Keris menempati bangunan bersejarah yang berada di Kampung Gamelan.
Advertisement
Dahulu, bangunan cagar budaya ini merupakan warung sate. Di lokasi ini pula, pernah terjadi pertemuan antara Sultan HB IX dengan pejuang gerilya saat Agresi Militer Belanda II. Bahkan, kursi Sultan HB IX masih tersimpan di rumah dengan halaman dan pendopo yang cukup luas tersebut.
BACA JUGA: Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 19 Agustus 2025: Giliran Wonosari, Sedayu dan Wates
Kampung Gamelan merupakan lingkungan yang kaya dengan kearifan lokal. Hal ini seakan menambah suasana edukatif dan sakral, didukung oleh narasi sejarah serta nuansa jawa kental.
Di Grha Keris, kita akan menemukan koleksi keris era Sri Sultan HB I hingga VIII. Setiap masa, kerisnya memiliki ciri khas masing-masing. Deretan keris ini bisa menjadi ciri estetik setiap zaman. Terdapat pula koleksi keris dari para empu (sebutan untuk pembuat keris) terkemuka. Beberapanya seperti Empu Djeno Harumbrojo dan Empu Sungkowo.
Grha Keris diharapkan bukan sekadar museum, tapi inkubator pelestarian budaya. Di sini, terbuka ruang untuk para perajin, empu, dan komunitas tosan aji (senjata tradisional Jawa yang terbuat dari besi) untuk mengembangkan kreativitas budaya dan pelestarian secara aktif.
Dalam waktu-waktu tertentu, terdapat pula pameran yang berlangsung di Grha Keris. Salah satunya Pameran Mangsakala yang sudah berlangsung pada Mei hingga Juni 2025. Pameran ini menampilkan sekitar 25 tosan aji, termasuk keris, pedang, tombak, lengkap dengan sarung dan aksesori pendukung. Koleksi ini berasal dari Museum Sonobudoyo .
Melalui Grha Keris dan pameran-pamerannya, masyarakat bisa semakin mengenal warisan budaya Indonesia. Misalnya kita bisa belajar, bahwa keris setidaknya memiliki tiga aspek estetika. Aspek tersebut yaitu dhapur (bentuk), pamor (pola), dan tangguh (proses pembuatannya). Dalam setiap keris, terdapat filosofi keris sebagai simbol persatuan, budaya, dan karakter manusia. Sehingga berbicara keris, maka bisa lebih dari sekadar artefak mistis.
BACA JUGA: Viral Ikatkan Tali Sepatu Pasukan Pengibar Bendera, Ini Respons Wabup Ambar
Grha Keris beralamat di Jalan Gamelan Kidul Nomor 1, Panembahan, Kraton, Kota Jogja. Adapun jam operasionalnya mulai dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Jarak dari pusat Kota Jogja menuju Grha Keris sekitar 2 kilometer atau 9 menit perjalanan menggunakan mobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Penyaluran Bansos, KPK Tetapkan 5 Tersangka, Kerugian Negara Rp200 Miliar
Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Target Juara Umum Porda DIY 2025, Segini Bonus yang Disiapkan Pemkab
- Tak Hanya Serang Lahan Pertanian, Monyet di Gunungkidul Curi Telur Ayam
- Satpol PP Bantul Amankan 2.084 Batang Rokok Ilegal
- 2 U-turn Ditutup, Arus Lalin Jalan Laksda Adisucipto Ke Timur Diperlancar
- Perceraian di Bantul Tinggi, Paling Banyak Cerai Gugat
Advertisement
Advertisement