Advertisement
Dinsos Bantul Klaim Jumlah Orang Terlantar di Wilayahnya Menurun

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bantul mencatat jumlah orang terlantar yang mendapatkan pelayanan di Shelter Kesejahteraan Sosial menurun dalam tiga tahun terakhir.
Data menunjukkan, pada 2023 terdapat 8 lansia terlantar dan 6 gelandangan, tahun 2024 meningkat menjadi 11 lansia dan 7 gelandangan, sementara hingga 2025 tercatat 5 lansia dan 3 gelandangan.
Advertisement
“Data ini kami ambil dari yang benar-benar ditangani melalui shelter Dinsos, baik warga Bantul maupun bukan. Jadi bukan sekadar penemuan, tapi mereka yang sempat direhabilitasi di shelter,” jelas Nitakrit Rumantiningsih, Kepala Seksi Rehabilitasi PPKS Dinsos Bantul, Kamis (21/8/2025).
BACA JUGA: Pemkab Bantul Anggarkan Dana Jumbo untuk Jamkesda
Menurutnya, sebagian besar orang terlantar yang ditangani ditemukan di kawasan wisata Parangkusumo dan sekitarnya. Rata-rata mereka sakit. Ada yang awalnya bekerja serabutan, jadi buruh, atau bahkan mengemis.
"Karena tidak punya keluarga atau identitas jelas, akhirnya terlantar,” ujarnya.
Nita menambahkan, proses penanganan orang terlantar melibatkan sejumlah langkah, mulai dari asesmen, pemeriksaan kesehatan, hingga pencarian keluarga.
Menurutnya, apabila itu warga Bantul, setelah asesmen biasanya akan dicarikan keluarganya. Kalau tidak ada, sementara dirawat di shelter.
"Sedangkan yang berasal dari luar daerah, setelah dirawat dan kondisi membaik, kita koordinasikan dengan Dinsos asal untuk dipulangkan,” katanya.
Pihaknya juga kerap menghadapi kendala karena banyak orang terlantar tidak memiliki identitas. Sering kali, Dinsos juga harus meminta bantuan Disdukcapil untuk pemeriksaan biometrik di rumah sakit.
"Alhamdulillah, dengan adanya jaminan kesehatan daerah, pembiayaan bisa terbantu meski mereka bukan warga DIY,” jelasnya.
Nita menegaskan, tidak sedikit kasus orang terlantar yang sebenarnya bukan ditelantarkan keluarganya, melainkan pergi sendiri dari rumah untuk mencari pekerjaan.
“Mereka datang ke kawasan wisata tanpa tujuan jelas. Karena tidak dapat pekerjaan tetap, akhirnya jadi pekerja serabutan, bahkan pengemis, hingga sakit dan terlantar,” katanya.
Dinsos Bantul berharap masyarakat lebih peduli dan segera melapor jika menemukan orang terlantar di wilayahnya.
“Kami siap menangani, tapi keterlibatan keluarga maupun masyarakat tetap penting agar mereka tidak kembali ke jalanan,” ucap Nita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Gunungkidul Diberi Waktu Seminggu untuk Perbaikan RTRW
- Warga Kelurahan Baciro Jogja Berkomitmen Kelola Sampah dari Rumah
- Dinkes Kulonprogo: Hasil Uji Lab Keracunan Ratusan Siswa dari Menu MBG
- Tumpukan Sampah Ilegal di Paliyan Gunungkidul Mulai Dibersihkan
- Sempat Langka, Pasokan Beras Medium di Sleman Kembali Aman
Advertisement
Advertisement