Advertisement
SPPG Wates Ungkap Bakteri Penyebab Siswa Keracunan MBG

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Keracunan siswa di Kabupaten Kulonprogo pada akhir Juli 2025 lalu dipastikan karena mengkonsumsi makan bergizi gratis (MBG) yang terkontaminasi bakteri.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Sehati Wates sebagai penyedia MBG kala itu yang mengakibatkan keracunan siswa angkat bicara mengenai hal tersebut.
Advertisement
Perwakilan SPPG Dapur Sehati Wates, Riski Fadillah menyampaikan kepala dapur dan ahli gizi sudah menghadap Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo untuk diinformasikan terkait hasil uji laboratoriumnya. Dirinya yang sebagai mitra tidak diizinkan masuk. Namun, menurutnya, dari penyampaian Dinkes Kulonprogo yang penyebabnya MBG mengandung bakteri tetapi multi faktorial.
BACA JUGA: Ini Hasil Lab Keracunan Siswa di Kulonprogo
"Langkahnya mungkin kami lebih menjaga kebersihan, lebih meningkatkan SOP terkait masalah bahan baku. Kami terapkan juga alat pelindung diri itu wajib digunakan saat distribusi dan di dalam ruangan tidak ada toleransi lagi," katanya kepada wartawan, Kamis (21/8/2025).
Riski mengaku, tidak ada perubahan apapun meskipun keracunan disebabkan MBG yang ada bakterinya. Namun, akan lebih dimaksimalkan lagi dalam penyiapan dan penyediaan MBG.
Pemaksimalan yang dimaksud dicontohkannya seperti ketika sebelumnya memakai sarung tangan plastik.
"Kami ganti sarung tangan latex lebih meningkatkan gradenya saja," imbuhnya.
Keracunan yang terjadi akhir Juli lalu ini dialami siswa di empat sekolah Wates itu dari catatan Dinkes Kulonprogo terdapat 497 siswa yang terdampak. Keluhannya mayoritas berkaitan diare, muntah, dan kepala pusing.
Menindaklanjuti kejadian keracunan tersebut agar tidak terulang kembali, Dinkes Kulonprogo sudah memberi catatan kepada SPPG maupun tiap-tiap sekolah. Di antaranya setiap menu MBG yang tidak habis jangan dibawa pulang oleh siswa tetapi dikembalikan ke SPPG.
"Kami titipkan guru paling dekat dengan siswa. Jadi mohon bantuan kepada guru melihat dulu MBG yang disediakan," ujar Kepala Dinkes Kulonprogo, Sri Budi Utami.
Menurutnya, makanan yang paling rentan kena bakteri protein hewan seperti daging ayam, udang, telur dan daging sapi. Oleh karena itu dia meminta agar SOP penyediaan MBG dicermati sekali jangan ada kelalaian.
Sri Budi mengungkapkan mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pencucian sampai dengan dimasak harus diperhatikan SOP. Lantaran tahapan proses tersebut sangat penting agar terhindar dari bakteri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Pasang Spanduk Larangan Membakar Sampah Sembarangan di Gunungkidul
- Potensi Cuaca Ekstrem di DIY hingga 21 Agustus, BPBD Siagakan Personel
- Terlibat Kecelakaan dengan Pejalan Kaki, Pengemudi Bus Trans Jogja Diamankan
- Kementan Siapkan SDM Brigade Pangan di 1.700 Titik
- Jadwal KRL Jogja-Solo Kamis 21 Agustus 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Delanggu hingga Palur
Advertisement
Advertisement