Advertisement
Lurah di Kulonprogo Ini Andalkan Ternak Bebek Atasi Danais Dipangkas

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemangkasan dana keistimewaan (Danais) DIY untuk 2026 menjadi hanya Rp500 miliar membuat para lurah di Kabupaten Kulonprogo harus putar otak.
Sebab selama ini kucuran Danais DIY menjadi salah satu penopang untuk berbagai macam kegiatan dan pembangunan infrastruktur di tingkat kalurahan. Sejumlah lurah berupaya melakukan berbagai cara untuk memperoleh pendapatan agar pemangkasan Danais tidak berdampak meluas.
Advertisement
BACA JUGA: Polisi Pulangkan Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo
Seperti misalnya dialami Lurah Banaran, Haryanta yang harus berpikir keras untuk kreatif dan melakukan inovasi di tengah pemangkasan yang terjadi. Kalurahan yang berada di Kapanewon Galur, Kulonprogo sedang merencanakan sejumlah kegiatan yang dapat menunjang pendapatan kalurahan.
"Satu di antaranya kami harus melaksanakan kegiatan riil meskipun pendapatannya kecil. Kami akan adakan beternak bebek," katanya saat dihubungi, Selasa (26/8/2025).
Selain sebagai upaya mendapatkan pendanaan, ternak bebek tersebut juga untuk mencapai ketahanan pangan. Haryanta menjelaskan beternak bebek dipilih karena kegiatan tersebut sudah kultural di Kalurahan Banaran. Menurutnya, warganya sedang semangat melakukan peternakan bebek kering.
Pengelolaannya dilakukan oleh kalangan muda yang sudah terbiasa melakukan peternakan bebek sebagai usaha riilnya.
"Penyediaan pakan, pengelolaan sampai menjual dan mengolah hasil bebek yang menjadi dukungan pendapatan kami di tengah pemangkasan Danais," imbuhnya. Sudah dilakukan analisa terhadap peternakan bebek sebelum memulainya.
September rencananya akan segera dimulai dengan pemeliharaan bebek seribu ekor sebagai langkah awal.
"Nanti penyertaan modal untuk mengawalinya yang menunjuk manajer unit pengelolaan peternakan bebek," ungkapnya. Apalagi di Kalurahan Banaran sudah pernah mendapat sokongan Danais DIY untuk menjadi desa maritim.
Haryanta mengatakan sudah ada budidaya ikan yang berjalan usai menjadi desa maritim. Limbah ikan dari budidaya itu akan diolah menjadi pupuk cair.
"Awalnya barang tidak berharga atau limbah menjadi bernilai tinggi dan sebagai upaya kemandirian pupuk," ungkapnya.
Peruntukannya bisa sebagai kebutuhan budidaya ikan di Banaran ataupun dijual. Pupuk cair atau biasa dikenal POC juga bisa digunakan untuk menunjang pertanian singkong.
"Itu beberapa hal yang bisa kami lakukan sebagai inovasi untuk mendapatkan dukungan pendapatan tidak hanya bersandar pada Danais," tegasnya.
Sementara itu, Lurah Garongan, Ngadiman akan mengupayakan dana pokok pikiran anggota DPRD, CSR dan berjibaku dalam program padat karya. Itu menjadi langkah dalam menghadapi pemangkasan Danais DIY.
Pria yang juga Ketua Harian Bidang Pemerintahan Paguyuban Lurah se-Kulonprogo menyampaikan kalangan lurah sangat menyayangkan pemangkasan Danais DIY dari pusat. Lantara memang sumbangsih Danais DIY sangat memacu pembangunan dan ekonomi masyarakat di tingkat kalurahan. Kondisi diperparah karena dana desa juga dipotong untuk ketahanan pangan.
"Untuk menyiasati program utamanya pembangunan sarana dan prasarana baik pemukiman ataupun pertanian di tengah pemangkasan Danais kita berjibaku ke program padat karya, pokok pikiran dewan, CSR agar tetap terwujudnya pembangunan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penjelasan Polda Metro Jaya Soal Massa Aksi Ditangkap di Restoran
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Selasa 26 Agustus 2025
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, Selasa 26 Agustus 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Selasa 26 Agustus 2025
- Jadwal Kereta Bandara Jogja Hari Ini, Selasa 26 Agustus 2025
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari ini, Selasa 26 Agustus 2025
Advertisement
Advertisement