Advertisement
Paket Wisata dan Produk Kreatif Disiapkan di Bantul Selatan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul menyebut akan mengupayakan kehadiran paket wisata dan produk ekonomi kreatif serta turunannya untuk mendukung pengembangan sektor selatan.
Upaya itu merespons tumbuh pesatnya perkembangan infrastruktur di kawasan selatan seperti Kelok 23 dan Jembatan Pandansimo yang dalam waktu dekat akan beroperasi.
Advertisement
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dispar Bantul, Endri Astuti mengatakan, selama ini paket wisata memang hanya dibuka di desa-desa yang punya potensi dan jarang ada di kawasan selatan. Oleh karena itu pihaknya mendorong agar wilayah yang punya potensi bisa menangkap peluang hadirnya pembangunan infrastruktur tersebut sehingga bisa mendongkrak geliat ekonomi.
BACA JUGA: Korban Keracunan MBG di Semin Gunungkidul Sudah Masuk Sekolah
"Gambaran kami ke depan sektor pariwisata Bantul sisi selatan itu bisa sebagai terasnya Jogja. Jadi ketika masuk ke Bantul, wisatawan akan disambut dengan wisata alam yang eksotis serta produk UMKM yang menarik," ujarnya, Rabu (17/9/2025).
Menurut Endri, potensi sektor ekonomi kreatif di wilayah ini tidak kalah saing dengan daerah lain baik itu kuliner, fesyen, maupun kerajinan tangannya. Nantinya jika Kelok 23 sudah tersambung dari Kretek sampai ke Girijati, di sepanjang rest area diharapkan produk UMKM dari Bumi Projotamansari yang potensial bisa ditampilkan.
"Namun tentu perlu koordinasi dan persiapan yang matang dengan pihak-pihak terkait dan kami akan upayakan itu semua. Agar pelaku UMKM dan pegiat pariwisata juga bisa merasakan dampak dari proyek tersebut," ujarnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul, Budi Sardjono menambahkan dinasnya sedang melakukan penataan ulang Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) wisata seiring dengan akan dibukanya Jembatan Pandansimo. TPR permanen lama yang di Jalan Parangtritis nantinya akan dipindahkan ke dekat makam Syekh Bela-Belu.
"Sekarang sudah tinggal penyempurnaan saja gedungnya dan sudah hampir jadi, meskipun lebih kecil dari yang lama," ucapnya.
BACA JUGA: Jadwal Bus Malioboro ke Parangtritis Kamis 18 September 2025
Menurut Budi, penataan ulang TPR wisata ini juga bertujuan untuk mencegah kebocoran pendapatan asli daerah (PAD). Operasionalnya nanti akan disesuaikan dengan pembukaan jembatan. Hanya saja pihaknya belum menghitung potensi wisatawan yang bisa bertambah seiring dengan masifnya pembangunan infrastruktur tersebut.
"Karena belum tahu mereka hanya sekedar melintas atau memang benar-benar berwisata. Yang pasti target kami lama tinggal wisatawan jadi lebih lama minimal jadi dua hari," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com pada Rabu 17 September 2025
- Kapolres Kulonprogo: Jaga Warga Punya Peran Penting di Kamtibmas
- Seorang Petani di Dlingo Bantul Meninggal Diduga Minum Pestisida
- Serapan APBD Perubahan Sleman Capai 58 Persen dari Rp3,388 Triliun
- SMA-SMK di Gunungkidul Siap Gelar Ujian TKA di Awal November
Advertisement
Advertisement