Advertisement
Perbaiki Rumah Tak Layak Huni, Pemkot Jogja Gandeng Swasta dan Warga

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota Jogja kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program bedah rumah tidak layak huni.
Kali ini, dua keluarga menerima manfaat dari program tersebut, yakni Dwi Ngatiyastuti di RT 10 RW 02 Kelurahan Terban, Gondokusuman, serta keluarga Bambang Nur Cahyadi di RT 047 RW 12 Kelurahan Panembahan, Kraton, Minggu (21/09/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Kelurahan Bendung Bangun Embung
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo. Wali Kota mengatakan program bedah rumah kali ini terlaksana berkat kolaborasi erat antara Pemkot Jogja dan berbagai pihak swasta serta elemen masyarakat.
"Untuk rumah milik Dwi Ngatiyastuti bantuan datang dari Bank BPD DIY dengan alokasi dana sebesar Rp 20 juta. Sementara itu, renovasi rumah Bambang Nur Cahyadi didukung penuh oleh Pamela Swalayan dengan nominal bantuan yang sama, yaitu Rp 20 juta," ujarnya dikutip dari laman Pemkot Jogja.
Tidak berhenti di situ, program ini juga diperkuat dengan dukungan iuran dari para pegawai Pemkot Jogja yang berhasil mengumpulkan material berupa 30 sak semen untuk masing-masing rumah. Gotong royong lintas sektor ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan kota tidak bisa dilepaskan dari sinergi semua pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Hasto pun mengapresiasi peran dunia usaha dan pegawai Pemkot yang ikut ambil bagian. Menurutnya, keberhasilan program bedah rumah tidak mungkin terwujud tanpa semangat kebersamaan dan gotong royong.
Ia menegaskan program bedah rumah telah menjadi agenda berkelanjutan Pemkot Jogja dalam menekan jumlah rumah tidak layak huni di Kota Yogya.
“Kota Jogja adalah kota yang dibangun dengan nilai-nilai budaya dan gotong royong. Semangat itulah yang kita bawa dalam setiap program, termasuk bedah rumah ini,” pungkasnya.
Hasto berharap program bedah rumah ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Tidak hanya meningkatkan kualitas tempat tinggal, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman.
"Selain itu, program ini juga menjadi inspirasi bagi pihak-pihak lain untuk turut serta dalam membantu sesama, membangun Jogja yang lebih maju, sejahtera, dan merata," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wisata Budaya hingga Kekinian di Daerah Istimewa Yogyakarta, Ini Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
- Pengamat UGM Sebut Kondisi Sungai di DIY Lebih Baik Dibanding 10 Tahun Lalu
- Jalur Trans Jogja ke Malioboro, Stasiun Tugu dan Kraton Jogja
- SPPG di Sleman Larang Kasus Keracunan Menu MBG Diumbar, Begini Respons Bupati
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 21 September: Viral SPPG di Sleman, PSIM Jogja hingga Sultan HB X
- Jadwal DAMRI Jogja, Semarang dan Borobudur
Advertisement
Advertisement