Advertisement
Dosen UPY Hibahkan 2 Mesin Rajang Singkong di Gunungkidul
Alat perajang yang diberikan adalah pemotong singkong dan pemarut singkong serta alat pengkukus parutan singkong hibah dari dosen UPY. - Ist
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL - Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas PGRI Yogyakarta memberikan 2 alat perajang singkong kepada Kelompok UMKM “Sejahtera” di Kalurahan Tancep, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul. Alat perajang yang diberikan adalah pemotong singkong dan pemarut singkong serta alat pengkukus parutan singkong.
Kegiatan Pengabdian ini merupakan kegiatan yang sudah lama direncanakan untuk direalisasi. "Kolaborasi antara kampus dan masyakarat diharapkan menjadi jembatan agar kampus dapat menyalurkan ilmu pengetahuannya sedangkan masyarakat mendapatkan manfaat secara nyata," kata Tim Pengabdi masyarakat UPY, Guntur Samodro, dalam rilisnya, Selasa (23/9/2025).
Advertisement
Selain Guntur Samodro, tim pengabdi UPY lainnya adalah Suharman dan Muhammad Priya Permana. Pengabdian yang dilaksanakan fokus pada membantu kelompok UMKM di Kalurahan Tancep dalam memaksimalkan potensi lokal yakni singkong.
Menurut Guntur, singkong yang dihasilkan setiap bulan sangat berlimpah. Hal ini dimanfaatkan masyarakat Tancep untuk membuat beberapa produk, antara lain menjadi opak dan keripik singkong.
BACA JUGA: 100 Mahasiswa Kulonprogo dan Gunungkidul Dapat Beasiswa Kuliah Gratis dari Danais
Tetapi selama ini masyarakat sekitar belum memenuhi standar baik kuantitas maupun kualitas pasar. Kendala utamanya adalah belum adanya alat mumpuni dalam pengolahan yang bisa secara modern dan cepat sekaligus edukasi dalam manajemen usaha.
Untuk alat 2 in 1 pemotong singkong dan pemarut singkong, produksi singkong untuk dapat diolah ke proses selanjutnya akan lebih cepat dan lebih banyak.
"Dalam 1 menit bisa memotong atau memarut singkong seberat 1 kilogram. Dibandingkan dengan cara manual yang selama ini dilakukan oleh masyarakat," ucapnya.
Sedangkan, untuk alat pengkukus parutan singkong digunaka untuk membantu pembuatan opak lebih cepat dan lebih banyak sebelum masuk proses penjemuran. Dalam 1 kali proses selama 5 menit, alat pengukus parutan singkong bisa langsung menghasilkan 20 opak.
Lurah Tancep menyampaikan terimakasihnya kepada tim Pengabdi dari Universitas PGRI Yogyakarta atas bantuan 2 alat yang diberikan. "Semoga dengan adanya alat tersebut dapat membantu menaikkan ekonomi masyarakat berbasis produk lokal yang dihasilkan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Dalami Dugaan Suap Proyek Era Bupati Bekasi Sebelumnya
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- 371 Ribu Kendaraan Masuk DIY hingga Hari Keempat Operasi Lilin
- Kasus Penipuan Perusahaan, Vonis YAM Diperberat Pengadilan Tinggi
- Warga Demangan Jogja Olah Sampah Organik dengan Biopori
- UMP DIY 2026 Resmi Diumumkan, Kulonprogo Alami Kenaikan Tertinggi
- Kebersamaan Tumbuh Lewat Lomba Pohon Natal di GKR Baciro
Advertisement
Advertisement



