Advertisement

Pesan Walkot Hasto Wardoyo pada HUT ke 269 Kota Jogja

Media Digital
Selasa, 07 Oktober 2025 - 18:42 WIB
Abdul Hamied Razak
Pesan Walkot Hasto Wardoyo pada HUT ke 269 Kota Jogja Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo (pertama dari kiri) berjabat tangan dengan Wakil Wali Kota Jogja, Wawan Harmawan (kedua dari kiri) setelah memotong tumpeng sebagai penanda HUT Kota Jogja ke 269 di Balai Kota Jogja, pada Selasa (7/10/2025). Stefani Yulindriani - Harian Jogja

Advertisement

JOGJA–Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo memaknai momen Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jogja ke 269 sebagai momentum untuk menciptakan perubahan untuk Kota Jogja yang lebih maju di masa mendatang. 

“Perubahan-perubahan itu untuk menuju kebaikan [dengan menggunakan] suatu sistem dan regulasi yang dibangun,” katanya seusai upacara peringatan HUT Kota Jogja ke 269 di Balai Kota Jogja, Selasa (7/10/2025). 

Advertisement

Menurut Hasto, ada sejumlah perubahan yang digagas Pemkot Jogja antara lain pengelolaan sampah, perawatan sungai, dan pembangunan yang berbasis data.

Dalam pengelolaan sampah, Pemkot Jogja kini menyasar pada perubahan rekonstruksi sosial yaitu dengan merubah dan membangun kembali tatanan masyarakat dalam mengelola sampah. 

“Kita berfokus pada rekonstruksi sosial, sehingga kita mulai mengubah habit atau kebiasaan masyarakat dengan membagikan sarana [untuk mengolah sampah] seperti ember, galon, dan gerobak [untuk mengangkut sampah],” katanya. 

Menurut Hasto pembagian alat pengelolaan sampah berbasis rumah tangga tersebut akan menggerakkan masyarakat untuk mengolah sampahnya secara mandiri.

Dia berharap galon dan ember digunakan untuk menampung sampah sisa makanan di tiap rumah tangga. Kemudian penggerobak akan mengambil sampah sisa makanan tersebut untuk diolah tingkat kelurahan.  “Setelah itu [sampah sisa makanan] tidak lagi ke depo,” katanya. 

Kemudian, Hasto juga menyoroti perubahan kebiasaan masyarakat dalam pengelolaan sungai. Dia menilai tiga sungai besar yang melintas di Kota Jogja, yaitu Sungai Code, Winongo dan Gajah Wong perlu dibersihkan secara berkala.

Hasto menyebut, selama ini Pemkot Jogja belum memiliki alokasi anggaran untuk pengerukan sungai tersebut secara berkala. Padahal, menurutnya hal tersebut perlu dilakukan sebagai bagian dari perawatan sungai tersebut.

Dia menilai, Pemkot Jogja perlu mengalokasi anggaran untuk pengerukan sungai tersebut di masa mendatang. Selain itu, Hasto juga menilai perlu ada penataan arus lalu lintas (lalin) di kawasan Malioboro untuk menunjang kenyamanan wisatawan.

Karena itu, katanya, Pemkot Jogja menggagas penerapan Malioboro full pedestrian yang diuji coba selama 24 jam pada Selasa (7/10/2025). “Kita ingin tahu seperti apa masalah yang akan muncul ketika kita [menerapkan Malioboro] full pedestrian,” katanya. 

Dari situ, dia berharap dapat memetakan permasalahan dari penerapan kebijakan tersebut dan menemukan solusi untuk menerapkan rekayasa lalin yang tepat untuk kawasan tersebut. 

Lebih lanjut, Hasto Wardoyo menyebut Pemkot Jogja juga terus berupaya menuntaskan berbagai permasalahan dan rencana pembangunan yang ada dengan berbasis data yang terkini.

Karena itu, sambung Hasto, Pemkot Jogja kini telah memiliki Geotaktis, aplikasi yang menyelaraskan data sektoral dengan data kependudukan yang disajikan dalam berbasis wilayah. 

“Kita sekarang punya baseline data seluruh Kartu Keluarga [KK] di Jogja yang bisa diakses,” katanya. Hal tersebut menurutnya juga untuk mendukung pelayanan publik yang dilakukan Pemkot Jogja. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Mendikdasmen Galakkan Gerakan Pagi Ceria di Sekolah, Ini Konsepnya

Mendikdasmen Galakkan Gerakan Pagi Ceria di Sekolah, Ini Konsepnya

News
| Selasa, 07 Oktober 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement