Advertisement
Pakar UMY Dorong DIY Terapkan Green Building dan Energi Terbarukan
Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di bidang ekonomi hijau, Profesor Endah Saptutiningsih mendorong pembangunan DIY diarahkan pada transisi menuju sistem energi bersih dan penerapan bangunan hijau yang terukur. Kedua aspek tersebut menjadi tantangan utama dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. - istimewa.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di bidang ekonomi hijau, Profesor Endah Saptutiningsih mendorong pembangunan DIY diarahkan pada transisi menuju sistem energi bersih dan penerapan bangunan hijau yang terukur. Kedua aspek tersebut menjadi tantangan utama dalam mendorong pembangunan berkelanjutan .
Endah menurutkan DIY memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi energi bersih di Indonesia. Namun, penerapan energi terbarukan masih terhambat oleh ketidakpastian regulasi dan keterbatasan pembiayaan. DIY membutuhkan arah kebijakan yang lebih progresif dalam mengembangkan sistem energi hijau.
Advertisement
Hal itu mencakup penerapan green building code, penyusunan skema pembiayaan hijau, serta model kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan sektor swasta untuk mempercepat transformasi energi bersih.
“Peta jalan energi tidak bisa hanya berfokus pada teknologi. Ia juga harus mencakup desain kelembagaan dan partisipasi publik. Transisi menuju keberlanjutan tidak boleh berhenti pada tataran kebijakan, tetapi harus diwujudkan dalam praktik nyata di berbagai sektor,” katanya dikutip Sabtu (25/10/2025).
BACA JUGA
Ia menyoroti rendahnya penerapan prinsip efisiensi energi di sebagian besar gedung publik di Yogyakarta. Padahal, konsep bangunan hijau terbukti dapat menekan konsumsi listrik dan memperpanjang usia bangunan.
Langkah-langkah konkret yang telah dilakukan UMY dalam inisiasi efisiensi energi dan pembangunan kampus hijau. Sejumlah gedung kampus, termasuk asrama mahasiswa dan laboratorium, kini telah dilengkapi dengan panel surya, sistem pemanas tenaga surya, dan lampu hemat energi.
“Perguruan tinggi dapat menjadi contoh penerapan campus-based energy service company [ESCO, yaitu model pembiayaan mandiri untuk efisiensi energi di lingkungan pendidikan,” ujar Ketua Program Studi Magister Ekonomi UMY ini.
Penerapan energi bersih di kampus tidak hanya bertujuan mengurangi emisi karbon, tetapi juga mendidik mahasiswa agar memahami makna keberlanjutan dalam praktik sehari-hari. Keberhasilan transisi energi tidak hanya bergantung pada kebijakan dan teknologi, tetapi juga pada perubahan perilaku masyarakat.
“Kesadaran terhadap penggunaan energi efisien, gaya hidup rendah karbon, dan pemanfaatan energi terbarukan harus terus ditumbuhkan melalui pendidikan dan partisipasi publik,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Purbaya: Presiden Prabowo Berhasil Pulihkan Optimisme Publik
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dosen UGM Bentuk Kader Tatak untuk Bantu Penyintas Kanker Payudara
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Senin 27 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 27 Oktober 2025
- Jadwal KA Prameks Terbaru Hari Ini, Senin 27 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari ini, Senin 27 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement



