Advertisement

Pemakaman PB XIII: Abdi Dalem Gelar Ritual Bedah Bumi di Pajimatan

Yosef Leon
Selasa, 04 November 2025 - 06:17 WIB
Sunartono
Pemakaman PB XIII: Abdi Dalem Gelar Ritual Bedah Bumi di Pajimatan Kesibukan para abdi dalem mempersiapkan tempat pemakaman Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII, Raja Keraton Surakarta di Makam Raja-raja, Imogiri, Bantul, Senin (3/11/2025). - Harian Jogja/Yosef Leon.

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Duka menyelimuti Kraton Surakarta Hadiningrat. Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII, Raja Kraton Surakarta, wafat pada Minggu (2/11/2025) pagi dalam usia 77 tahun. Sosok yang dikenal berupaya menjaga murwah kraton di tengah zaman modern ini akan dimakamkan di Makam Raja-raja Imogiri, Bantul, pada Rabu (5/11/2025), tempat peristirahatan para raja Mataram.

Upacara pemakaman PB XIII tak hanya menjadi momen perpisahan seorang raja, tapi juga menyatukan kembali napas sejarah dua warisan Mataram Surakarta dan Jogja dalam keheningan dan penghormatan prosesi adat. Di lereng perbukitan Imogiri, para abdi dalem Astana Pajimatan mulai menyiapkan ritual bedah bumi, prosesi membuka liang lahat bagi raja yang akan disemayamkan pada Senin (3/11/2025). 

Advertisement

Ritual dimulai dengan penyerahan uborampe kepada abdi dalem pada sebuah nampan yang berisi pisang, kelapa dan lain sebagainya. Setelahnya berbagai peralatan bedah bumi untuk menggali tempat peristirahatan sang raja dibawa masuk ke area kedaton. Para abdi dalem lantas bergegas menutup pintu masuk ke kawasan kompleks pemakaman PB X, PB XI dan PB XII itu. 

Prosesi bedah bumi tersebut dilakukan secara tertutup. Semua proses penggalian dilakukan oleh abdi dalem Pajimatan, tanpa campur tangan pihak luar. “Sekarang ini tahlil bedah bumi dulu, baru kami gali untuk persiapan terakhir," kata Bupati Juru Kunci Astana Pajimatan Imogiri, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Joyo Adilogo, Senin.

Liang lahat disiapkan di sisi barat makam PB XII, sang ayahanda, sementara lokasi permanen bagi PB XIII akan dibangun kemudian di sebelahnya. “Ini sementara di situ dulu, nanti kedatonnya dibangun lagi di sebelah barat,” kata Joyo.

Ritual adat bedah bumi tak hanya menggali tanah, tapi juga membuka kembali jalur sakral antara bumi dan langit, sebuah simbol bahwa sang raja pulang ke asalnya, kembali menjadi bagian dari tanah yang pernah dijaganya.

Dari Kraton Surakarta ke Pajimatan Imogiri

Rabu pagi, jenazah PB XIII akan diberangkatkan dari Kraton Surakarta sekitar pukul 09.00 WIB. Arak-arakan jenazah raja akan diiringi kirab adat, lengkap dengan kereta pusaka dan prajurit kraton. Tradisi ini menjadi bentuk penghormatan terakhir kepada seorang Sinuhun.

“Kalau tidak ada kendala, mungkin sampai Imogiri sekitar jam 01.00 WIB,” ungkap Joyo.

Menurutnya, perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena adanya prosesi adat dan kirab di Surakarta sebelum pemberangkatan. Sesampainya di Imogiri, jenazah akan disalatkan di Masjid Pajimatan, yang terletak di kaki tangga menuju kompleks makam.

“Masyarakat yang ingin ikut menyolatkan boleh datang langsung ke masjid bawah. Tetapi tidak boleh naik ke kompleks makam sebelum prosesi selesai,” kata Joyo.

Keranda dan perlengkapan tandu sudah disiapkan di lokasi sejak jauh hari. Sekitar 30 orang abdi dalem ditugaskan mengangkat jenazah menaiki ratusan anak tangga menuju puncak bukit, perjalanan simbolik dari dunia fana menuju keabadian.

Bagi masyarakat yang ingin menghadiri pemakaman, tak ada aturan pakaian khusus. “Yang penting sopan, menghormati suasana duka,” ucap Joyo.

Sterilisasi Lokasi

Lurah Wukirsari Imogiri Bantul, Susilo Hapsoro mengatakan, suasana di Imogiri diperkirakan akan penuh sesak pada hari pemakaman. Menurut Susilo, lokasi makam akan disterilkan untuk menjaga kelancaran dan keamanan prosesi, mengingat rencana kehadiran sejumlah tamu negara.

“Dari petugas keamanan sudah survei ke lokasi. Kemungkinan akan hadir tamu VVIP seperti mantan Presiden Jokowi, Wakil Presiden, para jenderal, dan keluarga besar keraton,” ujarnya.

Sterilisasi dilakukan mulai dari area masjid hingga tangga menuju makam. Masyarakat tetap diperbolehkan memberi penghormatan, tetapi hanya dari bawah tangga hingga area masjid.

Ritual tahlilan digelar setiap malam menjelang pemakaman. “Setiap malam ada doa bersama, masyarakat juga bisa ikut mendoakan dari bawah,” katanya.

PB XIII menutup lembar sejarah hidupnya di tengah pergulatan panjang mempertahankan eksistensi kraton dalam dunia modern. Kini, tanah Imogiri kembali menerima seorang raja, menggenapi barisan para leluhur Mataram yang telah lebih dahulu bersemayam di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Mamdani Bantah Komunis, Pilwalkot New York Memanas

Mamdani Bantah Komunis, Pilwalkot New York Memanas

News
| Selasa, 04 November 2025, 12:17 WIB

Advertisement

Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa

Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa

Wisata
| Sabtu, 01 November 2025, 16:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement