Advertisement
Kebugaran ASN Bantul Masih Rendah, Hipertensi dan Obesitas Tinggi
Ilustrasi ASN / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Hasil pengukuran kebugaran ASN Pemkab Bantul menunjukkan masih banyak aparatur yang mengalami pra-hipertensi, hipertensi, hingga obesitas. Dinkes Bantul menyebut kondisi ini perlu segera mendapat perhatian melalui latihan fisik rutin.
Kepala Seksi Pemberdayaan, Promosi, dan Tata Kelola Dinkes Bantul, Subarda, menjelaskan pengukuran kebugaran jasmani dilakukan pada pertengahan tahun ini. Dari 123 ASN yang menjadi sasaran, dengan rincian 75 laki-laki dan 48 perempuan, hanya 119 orang yang dinyatakan layak mengikuti tes.
Advertisement
Adapun tujuan digelarnya tes adalah untuk memetakan kondisi kebugaran awal ASN, menentukan intervensi latihan yang tepat, serta memberikan konseling kesehatan.
"Tesnya berupa lari mengelilingi lapangan bola sebanyak empat putaran, pengukuran denyut nadi, dan pemeriksaan kesehatan umum seperti tekanan darah dan indeks massa tubuh (IMT)," katanya, Jumat (14/11/2025).
Menurut Subarda, hasil pemeriksaan tekanan darah menunjukkan bahwa:
- 37,4% ASN masuk kategori pra-hipertensi.
- 28,4% sudah berada pada tahap hipertensi tingkat 1.
- Hanya 18,7% yang memiliki tekanan darah normal.
"Artinya, lebih dari separuh peserta [sekitar 65,8%] berada pada level tekanan darah yang perlu diwaspadai," jelasnya.
Dari sisi berat badan, hasil Indeks Massa Tubuh (IMT) juga mengkhawatirkan:
- 31,71% ASN sudah masuk kategori obesitas.
- 24,39% tergolong gemuk (overweight).
- Kategori normal hanya 43,09%.
"Yang kurus hanya 0,81%," ungkapnya.
Meski demikian, pada penilaian kebugaran jasmani yang diukur melalui tes lari, hasilnya menunjukkan:
- Sebagian besar peserta, yaitu 80,67%, masuk kategori cukup bugar.
- Hanya 13,45% yang benar-benar bugar.
- 5,04% dikategorikan kurang bugar.
- Hanya 0,84% yang meraih predikat bugar sekali.
"Secara umum, kami menilai kebugaran ASN Bantul masih dalam kategori cukup, dengan catatan perlu olahraga ringan secara rutin untuk meningkatkan kualitas jasmaninya," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widiyantara, mengatakan hasil tes kebugaran ASN Bantul ini harus menjadi motivasi bagi aparatur di lingkungan setempat. Ia merekomendasikan para abdi negara untuk mengoptimalkan latihan sesuai hobi masing-masing.
“Untuk mencapai tingkat kebugaran kategori baik, bisa berlatih 4–5 kali seminggu selama 40–60 menit, itu sudah ideal. Sementara yang ingin mempertahankan kategori cukup, latihan aerobik dasar tiga kali seminggu sudah mencukupi,” jelasnya.
Pilihan latihannya beragam, mulai dari jalan santai, joging, bersepeda, senam, renang, sepak bola, tenis, bulu tangkis, hingga basket. Agus menambahkan, kuncinya bukan pada jenis olahraga yang dipilih, melainkan pada konsistensi. Aktivitas fisik rutin dan pola hidup yang lebih sehat diharapkan dapat memperbaiki kebugaran ASN Bantul yang saat ini masih didominasi catatan kuning.
“Jika kebugaran meningkat, pelayanan publik ikut terdongkrak. Tubuh yang sehat akan mendukung kinerja yang lebih optimal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Parkir Rp30.000 di Kota Lama Viral, Jukir Liar Diamankan Polisi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cuaca Buruk Rusak Panen Cabai di Kawasan Pantai Trisik Kulonprogo
- Pelaku Pembuang Bayi di Prambanan Ternyata Pasangan Asal Semarang
- Bayi Korban Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Meninggal
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Jumat 14 November 2025
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Jumat 14 Nov 2025
Advertisement
Advertisement




