Advertisement

Depo Sampah Sering Penuh, Pemkot Jogja Tambah Puluhan Biopori Jumbo

Stefani Yulindriani Ria S. R
Senin, 17 November 2025 - 05:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Depo Sampah Sering Penuh, Pemkot Jogja Tambah Puluhan Biopori Jumbo Sejumlah alat berat dikerahkan untuk membersihkan timbunan sampah di depo yang ada di wilayah Kota Jogja belum lama ini. - Harian Jogja - Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja mengambil langkah percepatan pengolahan sampah organik melihat kondisi Depo Mandalakrida dan Depo Gembira Loka yang kerap penuh. Salah satu strategi yang kini ditempuh yaitu pembangunan puluhan biopori jumbo di sekitar dua depo tersebut sebagai upaya mengurai sampah dari tingkat wilayah.

Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menjelaskan Pemkot menargetkan pembangunan 60 biopori jumbo yang akan ditempatkan di area sekitar depo dan titik-titik yang berdekatan dengan wilayah transporter.

Advertisement

“Biopori jumbo ini akan ditempatkan dekat dengan [wilayah] transporter sehingga dapat meringankan beban kerja transporter,” ujarnya, Minggu (16/11/2025).

Menurut Hasto, biopori jumbo diharapkan mampu memangkas volume sampah organik yang selama ini dibawa transporter ke depo. Ia menjelaskan bahwa pemilahan sampah organik dan anorganik sebenarnya sudah dilakukan oleh transporter di masing-masing kelurahan.

Hanya saja, kapasitas depo yang sering penuh memunculkan kebutuhan percepatan pengolahan sampah langsung dari sumbernya. Dengan adanya biopori jumbo, lanjutnya, transporter dapat langsung menyalurkan sampah organik hasil pemilahan ke fasilitas tersebut sebelum menuju depo.

“Seluruh transporter harus memperkuat upaya pengurangan sampah sebelum masuk depo,” tegasnya.

Hasto berharap sampah yang masuk ke depo nantinya hanya berupa residu, sementara sampah organik maupun anorganik dapat ditangani tuntas di tingkat wilayah.

Pemkot juga telah mengundang transporter dari dua depo itu untuk mengikuti sosialisasi terkait mekanisme penggunaan biopori jumbo. Tujuannya agar proses pengolahan sampah dapat berjalan maksimal dan terstandar di seluruh wilayah.

“[Sampah] yang masuk ke depo hanya residu, [sampah] organik dan anorganik harus selesai di wilayah,” imbuhnya.

Hasto mengatakan percepatan pengolahan sampah di sumbernya menjadi sangat penting menjelang penerapan kebijakan penutupan penuh TPST Piyungan. Kota Jogja perlu memastikan setiap wilayah mampu mengelola sampah secara mandiri agar beban depo tidak semakin tinggi.

Ia juga mendorong perangkat kemantren dan kalurahan memastikan pemilahan sampah berjalan baik, serta mengajak masyarakat memperkuat kesadaran dalam mengurangi sampah yang harus ditangani Pemkot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Delapan Tahun KPI, Kinerja dan Inovasi Kilang Melesat

Delapan Tahun KPI, Kinerja dan Inovasi Kilang Melesat

News
| Senin, 17 November 2025, 01:17 WIB

Advertisement

Tips Menikmati Solo Traveling Agar Tetap Seru

Tips Menikmati Solo Traveling Agar Tetap Seru

Wisata
| Sabtu, 15 November 2025, 17:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement