Advertisement

Dinkes Sleman Gandeng Unjaya Perkuat Edukasi Penyakit Menular

Media Digital
Kamis, 20 November 2025 - 21:22 WIB
Sunartono
Dinkes Sleman Gandeng Unjaya Perkuat Edukasi Penyakit Menular Suasana seminar pada Kamis (20/11/2025) di Kampus Unjaya. - Harian Jogja // Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-61, Dinas Kesehatan Sleman berkolaborasi dengan Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjaya) Yogyakarta menggelar webinar dan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Menyasar para mahasiswa, kegiatan ini menjadi bekal generasi muda untuk terlibat dalam pencegahan penyakit menular dan penyakit tidak menular. 

Mengusung tema "Membangun Sinergi dengan Kampus dan Kolaborasi Lintas Sektor dalam Mengatasi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular" kegiatan ini digelar selama dua hari yakni 19-20 November. Selama dua hari, acara ini diisi berbagai kegiatan mulai dari webinar, CKG hingga seminar luring. 

Advertisement

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Khamidah Yuliati menjelaskan jika Unjaya menjadi satu-satunya kampus yang jadi sasaran sinergi dan berkolaborasi dalam rangka HKR ke-61 tahun 2025 ini. 

​"Kemarin saya juga mengikuti melalui daring, betapa antusiasnya adik-adik semua yang ikut menjadi peserta itu mengajukan pertanyaan sehingga diskusinya menjadi sangat hidup," terang Yuli pada Kamis (20/11/2025).

Para peserta di mata Yuli begitu antusias di berbagai sesi webinar. Pada materi tentang HIV misalnya, Yuli mengingatkan akan stigma yang masih kerap melekat. Dengan mengenal cara penyebaran HIV, stigma itu kata Yuli bisa ditekan sehingga tidak harus takut kepada penyintas. 

"Apakah harus takut dengan para penyintas? Tidak perlu takut, karena penularan itu tidak melalui berdekata berjabat tangan, tidak melalui seperti itu," ungkapnya. 

Dengan lebih tahu akan cara penyebarannya, para peserta bisa memberi dukungan terhadap dengan orang dengan penyakit menular, seperti HIV atau Tuberkulosis (TB).

"Kalau misalnya ketemu saudara, teman yang kena TB atau yang kena HIV, tolong turunkan stigma. Kita tenaga medis, tenaga kesehatan itu tidak boleh memberikan stigma. Justru harus kita rangkul, kita support supaya mereka bersemangat untuk bisa melanjutkan kehidupan ini menjadi lebih bermakna," ungkapnya. 

Alih-alih memberi stigma, orang dengan penyakit menular kata Yuli harus diberi semangat untuk menjalani proses penyembuhan. 

​Sementara pada sektor penyakit tidak menular, Yuli mengatakan pengetahuan akan hal tersebut juga tak kalah pentingnya. Yuli mengajak para mahasiswa maupun semua kalangan untuk menerapkan gaya hidup sehat. Yuli mengajak masyarakat untuk aktif dan tidak malas bergerak. 

"Jadi mari ciptakan hidup sehat, jangan malas bergerak. Misalnya mau makan enak boleh, tetapi jangan lupa bergerak. Setelah makan enak, apa yang harus kita lakukan supaya kalorinya tidak ditimbun," ungkapnya 

Letak Unjaya yang masih berada di wilayah Sleman disebut Yuli membuat Dinkes Slemab mempunyai kewajiban untuk mengedukasi civitas akademi. Mengingat manfaatnya, Yuli berharap kegiatan serupa dapat direplikasi di kampus-kampus yang lain. 

"Mudah-mudahan di tahun-tahun berikutnya itu nanti akan menjadi program yang lebih baik, kerja sama sinergi antara kampus dengan Dinas Kesehatan dan OPD yang lain," tandasnya. 

​Mahasiswa dan generasi muda yang sebagai sasaran diharapkan tidak hanya mengetahui apa tentang penyakit menular dan tidak menular tetapi juga menjadi agen. Agen yang menyebarkan tentang pengetahuan penyakit menular dan tidak menular ke teman sebayanya maupun ke lingkungannya.

​"Iya menjadi agent of change," tandasnya. 

Dekan Fakultas Kesehatan Unjaya, Ida Nursanti mengaku bangga kampusnya ditunjuk untuk berkolaborasi dengan Dinkes Sleman. Di lingkungan kampus, Unjaya diterangkan Ida punya Posyandu PTM (Penyakit Tidak Menular). Posyandu ini melayani penyakit tidak menular yang dialami pegawai maupun mahasiswa. 

Dengan kampus yang mahasiswanya sangat heterogen dan mempunyai latar belakang kehidupan yang mungkin sangat berbeda, edukasi yang digelar bersama Dinkes Sleman dinilai sangat bermanfaat. Apalagi kata Ida setiap daerah  mempunyai pola hidup yang berbeda dan mempunyai lingkungan endemik yang berbeda. 

"Jadi harapannya ini merupakan hal yang baik dan tentunya dengan diberikan pendidikan kesehatan berkaitan dengan penyakit menular maupun tidak menular, dengan adanya sinergi ini, me-review, menguatkan. Sehingga mereka, para calon tenaga kesehatan ini, mempunyai perhatian terhadap isu utama kesehatan," tandasnya.

Salah satu mahasiswa sekaligus peserta seminar, Laras Aristawati menilai seminar seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Apalagi mahasiswa punya pola hidup yang beragam yang perlu untuk mengetahui gaya hidup yang sehat. 

Mahasiswa Prodi Kebidanan itu berniat menyampaikan informasi yang ia dapat ke temannya yang belum berkesempatan mengikuti seminar ini. 

"Jadi nanti setelah saya mengikuti seminar ini, kan saya sudah mendapatkan insight ya, atau menambah wawasan saya, tentunya dari para pemateri yang memang ahli dalam bidangnya. Jadi nanti saya bisa menyampaikan ke teman-teman saya yang mungkin belum memiliki kesempatan untuk menghadiri acara seminar seperti ini, supaya mereka itu juga mendapatkan informasi tersebut," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Polri Buru Dua WNA Dalang Pinjol Ilegal Dompet Selebriti

Polri Buru Dua WNA Dalang Pinjol Ilegal Dompet Selebriti

News
| Kamis, 20 November 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Wisata
| Selasa, 18 November 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement