Advertisement

Proses Sebulan, Jembatan Pandansimo Kini Bernama Kabanaran

Khairul Ma'arif
Kamis, 20 November 2025 - 04:07 WIB
Jumali
Proses Sebulan, Jembatan Pandansimo Kini Bernama Kabanaran Jembatan Kabanaran, Pandansimo. / ist

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Bupati Agung Setyawan menyebut pergantian nama Jembatan Pandansimo menjadi Jembatan Kabanaran telah melalui proses kajian dan korespondensi resmi selama sebulan terakhir.

Pergantian nama ini diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo berdasarkan berbagai kajian mendalam, mulai dari aspek historis hingga administratif kewilayahan.

Advertisement

Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan, mengungkapkan bahwa sebenarnya usulan pergantian nama Jembatan Pandansimo menjadi Jembatan Kabanaran sudah diajukan secara lisan sejak lama. Bahkan, sejak nama Pandansimo pertama kali dihembuskan dan dikenalkan, sudah ada upaya untuk menggantinya menjadi Jembatan Kabanaran.

"Saya lakukan kajian semua berdasarkan data, lantas saya berkirim surat tertulis ke Ngarsa Dalem [Sri Sultan Hamengku Buwono X] sebulan yang lalu. Terus kemudian saya berkirim surat tertulis ke Sekda dan kepada Gubernur tiga pekan lalu," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (19/11/2025).

"Jadi ada dua [landasan], satu kebenaran sejarah dan [kedua] secara administratif," lanjut Agung.

Dua faktor itu yang menjadi landasannya mengusulkan penggantian nama Jembatan Pandansimo. Dia menegaskan landasan hukumnya jelas, karena jembatan tersebut memang berada di wilayah Kulonprogo.

Agung menegaskan bahwa badan Sungai Progo yang di atasnya membentang Jembatan Kabanaran itu 100 persen berada di wilayah Kulonprogo. Menurutnya, penggantian nama jembatan ini berdasarkan kebenaran faktual, bukan karena adanya permasalahan.

"Saya hanya meluruskan, bukan memperkarakan. Mungkin ini toponimi [penamaan tempat] sederhana bagi banyak orang, tapi landasan hukumnya jelas, ada di tanah Kulonprogo, sudah berdasarkan kajian," ucapnya.

"Abutment [pangkal jembatan] sisi timur jembatan itu ada di Pandansimo, tetapi 80 persen jembatan itu ada di Kulonprogo," tambah Agung.

Dia memastikan penggantian nama ini adalah upaya mendudukkan permasalahan sesuai tempatnya yang pas. Jembatan tersebut 80 persen berada di wilayah Kulonprogo, yang nantinya akan menjadi sinergi dengan Bantul, bukan untuk mengotak-kotakkan.

Agung menuturkan, ke depan direncanakan Pemkab Kulonprogo yang akan bertanggung jawab atas maintenance sarana di Jembatan Kabanaran, seperti lampu dan pembayaran listrik. Oleh karena itu, sangat disayangkan ketika Kulonprogo tidak mendapat benchmarking dan branding dari jembatan tersebut.

"Kok framing-nya [pembingkaiannya] Pandansimo padahal sudah ada satu kejelasan. Saya berharap ini menjadi sinergi yang baik antara Kulonprogo dan Bantul, tidak mengotak-kotakkan ataupun membedakan," tuturnya.

Agung menyampaikan, dalam proses pengusulan penggantian nama jembatan ini, pihaknya sudah berusaha mengakomodasi keduanya. Menurutnya, awalnya diusulkan nama Jembatan Banaran Pandansimo. Namun, usulan tersebut tidak mendapatkan persetujuan di tingkat pemerintah pusat sehingga menjadi Jembatan Kabanaran.

"Saya kemarin usulnya adalah kita akomodasi dua-duanya, Banaran Pandansimo. Tetapi setelah dikaji oleh pusat, usulan Kulonprogo yang di-acc [disetujui] Pemda DIY itu menjadi Kabanaran," ujarnya.

Sejarah Kabanaran sendiri diambil dari nama Hamengku Buwono I yang mesanggrah atau madepok di Kabanaran. Peristiwa ini terjadi sebelum munculnya Keraton Ngayogyakarta dan Keraton Ambarketawang Gamping. Hal demikian yang menjadi alasan untuk berupaya meluruskan sejarah, bukan karena Pemkab Kulonprogo memiliki pamrih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Basarnas Intensifkan Evakuasi Warga akibat Erupsi Semeru

Basarnas Intensifkan Evakuasi Warga akibat Erupsi Semeru

News
| Rabu, 19 November 2025, 23:17 WIB

Advertisement

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Wisata
| Selasa, 18 November 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement