Advertisement
Kulonprogo Perkuat EWS Longsor dan Banjir Jelang Musim Hujan
Ilustrasi longsor. - Pixabay/Saiful Mulia
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo telah memiliki sejumlah early warning system (EWS) untuk memantau potensi longsor dan banjir di berbagai titik. Perangkat tersebut merupakan instalasi milik Pemda DIY maupun Pemkab Kulonprogo sebagai langkah antisipasi menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.
Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Pemadam Kebakaran Penyelamatan BPBD Kulonprogo, Eko Susanto, mengatakan EWS tanah longsor saat ini telah beroperasi normal dan dipastikan berfungsi maksimal. “Pusdalops BPBD Kulonprogo aktif 24 jam setiap harinya menerima laporan dan memonitor keadaan secara berjenjang,” ujarnya kepada Harian Jogja, Minggu (23/11/2025).
Advertisement
Ia menjelaskan setiap laporan kejadian akan langsung dicek di lapangan. Retakan tanah menjadi perhatian utama dalam upaya pencegahan agar longsor tidak berdampak lebih parah. “SK tanggap darurat selesai hari ini, 23 November, akan dievaluasi apakah diperpanjang atau tidak,” ungkapnya.
Eko menambahkan, musim hujan saat ini masih memasuki tahap awal dan belum mencapai puncaknya. Karena itu, retakan tanah di perbukitan berpotensi dipasangi EWS tambahan untuk meningkatkan kewaspadaan. Menurutnya, EWS longsor menjadi fokus karena wilayah Kulonprogo sangat rawan terhadap pergerakan tanah.
BACA JUGA
“EWS banjir sudah ada yang dipasang, nantinya akan ada leveling air untuk mengetahui ketinggian debit air,” jelasnya.
Selain peringatan dini, BPBD Kulonprogo juga telah menyusun rencana kontingensi (Rekon) berdasarkan kejadian-kejadian sebelumnya. Dari dokumen Rekon tersebut, BPBD dapat menentukan langkah yang harus dilakukan saat bencana terjadi.
“Berdasarkan survei intensitas yang sudah terjadi dan telah dipetakan lokasinya, kami bisa menentukan penanganan ketika dampaknya muncul,” katanya. Ia berharap seluruh upaya ini dapat meminimalisir bahkan meniadakan kejadian bencana hidrometeorologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Masker Dibagikan di Jalur Curah Kobokan Akibat Abu Semeru
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




