Advertisement

Embung Watu Kucir Sleman Direncanakan Lengkapi Jogging Track

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 02 Desember 2025 - 22:27 WIB
Jumali
Embung Watu Kucir Sleman Direncanakan Lengkapi Jogging Track Ilustrasi embung. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Kabupaten Sleman menyiapkan pembangunan Embung Watu Kucir di Kalurahan Wonokerto, Turi, dengan jogging track. Pelaksanaan oleh BBWSSO diproyeksikan 2026.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Arif Hariyanto, mengatakan pembangunan embung tersebut akan dilaksanakan oleh Satuan Kerja (Satker) Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) pada tahun 2026.

Advertisement

“Embung itu kan sebenarnya dalam rangka konservasi air tanah, tapi BBWSSO meminta ada properti lain, seperti jogging track, parkir, toilet. Berarti kami harus meninjau ulang DED (Detail Engineering Design),” kata Arif saat dihubungi, Selasa (2/12/2025).

Lahan yang akan digunakan untuk membangun embung tersebut berstatus Tanah Kas Desa (TKD). Oleh karena itu, Pemerintah Kalurahan perlu mengurus perizinan penggunaannya kepada Gubernur DIY bersama Dinas Tata Ruang (Dispertaru) Sleman.

Sembari pengurusan izin tersebut, Bidang SDA DPUPKP Sleman akan meninjau ulang DED dan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak berkepentingan. Menjelang pergantian tahun, DPUPKP akan mengundang pemangku kalurahan, Dispertaru, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sleman.

Berkas administrasi, termasuk surat palilah (izin penggunaan lahan), nantinya akan diunggah di platform digital milik Kementerian PU yang bernama Sistem Informasi Program Usulan Irigasi (SiPuri). Sistem ini akan mempermudah proses pengajuan, verifikasi, dan validasi usulan kegiatan infrastruktur irigasi secara daring.

Pelaksanaan program ini mendasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, Serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan.

“Semua kegiatan yang bersumber anggaran dari APBN, input pengusulannya lewat SiPuri,” jelasnya.

Rencana awal, Embung Watu Kucir akan memiliki luasan sekitar 3.000 meter persegi. Namun, karena adanya peninjauan ulang DED, luasan tersebut kemungkinan akan bertambah. Anggaran pembangunan satu embung diperkirakan menyedot APBD hingga Rp8 miliar.

Selain Embung Watu Kucir, DPUPKP Sleman sebenarnya juga telah mengajukan pembangunan Embung Sipentol di Kalurahan Sedangarum, Kapanewon Minggir. Hanya saja, proses perizinan penggunaan TKD di tingkat kalurahan berjalan lambat. Kemungkinan, pembangunan embung pada 2026 hanya dapat dilakukan di Wonokerto.

Bupati Sleman, Harda Kiswaya, mengharapkan adanya pembangunan dua embung pada 2026 di Sleman utara dan barat. Mengenai pemanfaatan embung untuk latihan cabang olahraga dayung, ia belum dapat memastikan. “Mungkin terbatas kalau dipakai latihan dayung,” kata Harda.

Menurut DPUPKP, perlu ada kajian mendalam mengenai pemanfaatan embung selain untuk konservasi air tanah, agar pemanfaatannya di masa depan tidak menimbulkan persoalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Dugaan Pembalakan Liar Muncul, Prabowo Dapat Laporan Lengkap

Dugaan Pembalakan Liar Muncul, Prabowo Dapat Laporan Lengkap

News
| Selasa, 02 Desember 2025, 22:57 WIB

Advertisement

KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona

KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona

Wisata
| Minggu, 30 November 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement