Advertisement
Sampah Kiriman Menumpuk di Pantai Parangtritis Lagi
Sampah kiriman yang memenuhi kawasan pantai Parangtritis, Bantul, Selasa (2 - 12) sore. Dok Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sampah kiriman kembali menumpuk di kawasan Pantai Parangtritis dalam beberapa hari terakhir. Tumpukan didominasi material kayu, ranting, hingga potongan batang pohon yang dibawa aliran banjir dari sejumlah sungai di wilayah selatan dan volume terbesar terlihat di sisi timur kawasan wisata tersebut.
Koordinator Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Parangtritis, Suranta, mengatakan peningkatan sampah mulai terasa sejak Senin hingga Selasa (2/12) lalu. Arus laut yang mengarah ke timur membuat material kiriman dari muara sungai berkumpul di area tertentu.
Advertisement
“Itu paling banyak mulai hari Senin dan Selasa kemarin. Sampah kiriman dari banjir didominasi sampah kayu-kayuan dan ranting. Kebetulan saat ini arus laut menuju ke timur, jadi otomatis sampah terbawa ke sana, terutama dari Pantai Ngentak sampai sisi timur Parangtritis,” ujar Suranta, Rabu (3/12/2025).
Menurut dia, wilayah sebelah barat juga menerima sampah kiriman, namun jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan area utama Parangtritis. “Yang ke barat ada, tapi tidak sebanyak di kawasan objek wisata Pantai Parangtritis,” katanya.
BACA JUGA
Suranta menyampaikan permohonan maaf kepada wisatawan yang datang dan mendapati kawasan pantai tampak lebih kotor dari biasanya. Fenomena ini, terjadi setiap musim hujan dan tidak bisa dikendalikan sepenuhnya.
“Kami mohon maaf kepada para pengunjung, karena kemarin terjadi tumpukan sampah. Ini fenomena alam yang tidak bisa diprediksi. Petugas di lapangan sudah berupaya maksimal mengumpulkan dan membersihkan sampah kiriman yang ada di kawasan Parangtritis,” ujarnya.
Sampah kiriman biasanya terjadi sejak akhir November hingga sekitar Maret tahun berikutnya, mengikuti intensitas hujan dan banjir di hulu sungai.
Material dari Sungai Opak, Winongo, Progo, dan sungai-sungai lain di DIY terbawa arus hingga ke laut sebelum akhirnya terdampar di bibir pantai.
“Kalau sekali banjir, sampah dibawa ke tengah laut. Butuh sekitar satu minggu sampai akhirnya terbawa ke pantai. Biasanya yang datang duluan itu sampah berat seperti kayu-kayuan, baru setelah itu ranting kecil dan kemudian sampah plastik,” katanya.
Suranta menambahkan pihaknya terus menjaga koordinasi internal dan memastikan kebersihan pantai tetap ditangani setiap hari oleh petugas.
“Saya sebagai koordinator petugas kebersihan di lapangan memastikan penanganan berjalan. Kami terus bersih-bersih meski volume sampah kadang sangat banyak,” ucapnya.
UPK Parangtritis mengimbau wisatawan untuk tetap berhati-hati dan memahami bahwa fenomena sampah kiriman merupakan dampak langsung dari musim hujan serta banjir di wilayah hulu sungai.
Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi menyampaikan, saat ini Dinas Pariwisata Bantul sudah berkoodinasi dengan pihak DLH untuk membersihkan sampah-sampah kiriman tersebut.
Menurutnya dalam satu hari, petugas akan melakukan penganggutan sampah sebanyak dua kali. "Petugas pembersih menambah jam kerja untuk mengambil sampah tersebut, kita juga sudah koordinasi dengan DLH Bantul. Sehari petugas akan mengambil sampah di pagi dan sore hari," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Didesak Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Pembelaan Korupsi TKD Maguwoharjo Makin Kuat di Tingkat Banding
- Relokasi Makam Terdampak Tol Jogja-Solo Dimulai Pekan Ini
- Waspada Bencana Hidrometeorologi, DPRD DIY Pastikan Dana Darurat Siap
- Parkir Liar di Malioboro Full Pedestrian, Pemkot Jogja Segera Evaluasi
- Akses Srikeminut Terputus, Bantul Siapkan Jalan Darurat Bambu
Advertisement
Advertisement



