Advertisement
Pemkot Jogja Dorong RTH Publik Ramah dan Seru untuk Anak
Sejumlah anak mengikuti Main Bareng Lare Play: Dari Ruang Main ke Ruang Tumbuh di RTHP Warungboto, Sabtu (13/12/2025). - ist Humas Pemkot Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja mendorong pengembangan Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) yang ramah dan menyenangkan bagi anak-anak sebagai ruang bermain sekaligus ruang tumbuh generasi muda.
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menyampaikan hal tersebut saat menghadiri kegiatan Main Bareng Lare Play: Dari Ruang Main ke Ruang Tumbuh di RTHP Warungboto, Sabtu (13/12/2025). Menurutnya, penambahan dan pengelolaan ruang terbuka hijau tetap menjadi prioritas, terutama ketika pemerintah daerah memiliki kemampuan finansial yang memadai.
Advertisement
Hasto mengungkapkan pengalamannya bermain bersama anak-anak memberi perspektif baru dalam memandang taman kota. Ia menilai taman tidak hanya harus indah dan rindang, tetapi juga dirancang dari sudut pandang anak sebagai pengguna utama, dengan menghadirkan ruang dan alat permainan yang aman serta menarik.
Selain itu, Hasto mengapresiasi adanya edukasi pengelolaan sampah dalam kegiatan tersebut. Ia menilai pengenalan kesadaran lingkungan sejak dini penting untuk membentuk karakter anak agar peduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan di Kota Jogja.
BACA JUGA
“Gagasannya untuk ruang terbuka hijau di Kota Jogja itu yang paling penting harus diperbanyak. Ketika Pemerintah Kota punya kemampuan finansial, jangan lupa memikirkan ruang terbuka hijau,” ujarnya.
Pemkot Jogja telah memiliki sejumlah ruang terbuka hijau yang perlu diperbarui, dibersihkan, dan dibenahi kembali agar berfungsi optimal sebagai taman kota yang nyaman bagi masyarakat. Namun, kehadirannya dalam kegiatan bermain bersama anak-anak tersebut mengubah cara pandangnya terhadap konsep taman kota.
Menurut Hasto, taman harus dirancang dari sudut pandang anak-anak sebagai pengguna utama ruang bermain. “Saya mendapatkan insight yang bagus, karena ternyata kalau di mata anak-anak, taman itu seru. Berarti kalau bikin taman, harus seru,” ungkapnya.
Sebelumnya ia membayangkan taman kota yang lebih menonjolkan keindahan visual dan kerindangan. Setelah melihat langsung aktivitas anak-anak, ia menilai pentingnya menghadirkan alat permainan dan ruang bermain yang memadai.
Hasto juga mengapresiasi adanya edukasi pengelolaan sampah dalam kegiatan tersebut. Ia menilai edukasi lingkungan sejak dini penting untuk membangun kesadaran anak-anak terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Co-Founder Lare Play, Wulan Yunita Dewi, menambahkan Lare Play merupakan gerakan sosial yang mendorong pemenuhan hak anak untuk bermain secara inklusif, aman, dan mudah diakses melalui pemanfaatan ruang terbuka hijau publik.
“Lare Play ini gerakan sosial untuk mendorong hak anak untuk bermain. Kami ingin RTHP ini hidup kembali dan benar-benar dimanfaatkan sebagai ruang bermain anak,” katanya.
Main Bareng Lare Play merupakan kegiatan ketiga yang diselenggarakannya dan direncanakan berlangsung rutin setiap bulan di sejumlah RTHP di Kota Jogja. Berbagai aktivitas disiapkan, mulai dari jelajah kampung dengan pos-pos edukasi, workshop seni, eksperimen sains, hingga permainan dan hiburan anak.
Seluruh rangkaian kegiatan tersebut dapat diikuti secara gratis oleh anak-anak. Peserta hanya perlu melakukan pendaftaran karena kuota terbatas dan diprioritaskan bagi warga sekitar lokasi.
“Semua kegiatannya gratis, tidak dipungut biaya apa pun. Kami usahakan ada goodie bag dari sponsor-sponsor gitu. Jadi kami ingin anak-anak tetap bisa bermain bebas. Nih loh kita punya taman hijau, ayo kita main bebas di sini, jangan HP-an, jangan gadget-an, begitu,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





