Advertisement

Pemda DIY Bantu Biaya Hidup 6 Bulan Mahasiswa Terdampak Bencana

Lugas Subarkah
Senin, 22 Desember 2025 - 20:57 WIB
Maya Herawati
Pemda DIY Bantu Biaya Hidup 6 Bulan Mahasiswa Terdampak Bencana Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, secara simbolis menyerahkan bantuan biaya hidup kepada mahasiswa terdampak bencana, di Kepatihan, Senin (22/12/2025). - ist Humas Pemda DIY

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menyalurkan bantuan biaya hidup enam bulan kepada 1.296 mahasiswa dari 52 kampus di Jogja yang terdampak bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat guna menjaga keberlanjutan pendidikan.

Bantuan biaya hidup mahasiswa terdampak bencana ini diberikan guna memastikan proses pendidikan mahasiswa dari wilayah terdampak tidak terputus akibat kendala finansial dari daerah asal. Dalam skema kolaborasi ini, Pemda DIY menanggung biaya hidup selama enam bulan, yang kemudian diperkuat dukungan Badan Amil Zakat Nasional DIY serta beberapa yayasan mitra.

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, menjelaskan berdasarkan validasi data Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) DIY hingga 19 Desember 2025, terdapat 1.296 mahasiswa dari 52 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berhak menerima manfaat bantuan biaya hidup mahasiswa terdampak bencana. Setiap mahasiswa menerima Rp300.000 per bulan.

“Selain bantuan tunai, Pemda DIY juga memastikan relaksasi biaya kuliah hingga bantuan logistik asrama. Kami mengapresiasi kerja cepat 52 perguruan tinggi yang membantu proses validasi data dalam waktu singkat,” ujarnya saat penyerahan bantuan secara simbolis di Kepatihan, Senin (22/12/2025).

Proses cleansing data menjadi krusial agar bantuan tepat sasaran dan memenuhi syarat administrasi perbankan. “Awalnya kami mendata berdasarkan NIM (Nomor Induk Mahasiswa), namun karena penyaluran melalui rekening BPD DIY membutuhkan NIK, kami bekerja lembur dua hari untuk melengkapinya agar bantuan bisa segera cair,” paparnya.

Kampus-kampus di DIY juga telah berkomitmen memberikan kategorisasi keringanan uang kuliah bagi mahasiswa terdampak bencana. “Untuk kategori terdampak berat, uang kuliah dibebaskan. Untuk kategori sedang diberikan potongan 50 persen dan kategori ringan 25 persen. Ini dukungan luar biasa agar beban mahasiswa tidak terlalu berat,” jelasnya.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menuturkan pemberian bantuan biaya hidup mahasiswa terdampak bencana merupakan kelanjutan tradisi kemanusiaan Pemda DIY yang dirintis Sri Sultan Hamengku Buwono IX saat pecahnya peristiwa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

“Dahulu, saat peristiwa PRRI di Sumatera Barat meletus, banyak mahasiswa Sumatera di Jogja terputus akses kiriman dana sehingga seluruh biaya hidup mereka ditanggung sepenuhnya oleh Pemda DIY,” ungkapnya.

Tradisi serupa juga pernah dilakukan Pemda DIY saat menangani mahasiswa asal Papua dan wilayah lain yang tertimpa musibah. Ia mengapresiasi seluruh pihak, termasuk perguruan tinggi, yang turut meringankan beban mahasiswa terdampak bencana.

“Terima kasih kepada perguruan tinggi yang memberikan kemudahan agar mahasiswa tetap melanjutkan pendidikan, baik melalui yayasan maupun partisipasi warga. Semoga ini bermanfaat bagi keberlanjutan pendidikan adik-adik semua,” kata dia.

Salah satu penerima bantuan biaya hidup mahasiswa terdampak bencana, Azmi, mahasiswa Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta asal Aceh Tamiang, menyebut keluarganya kehilangan tempat tinggal akibat banjir besar akhir November 2025. “Keluarga saya pedagang di Bukit Temurung. Banjir sampai setinggi atap rumah. Sekarang semuanya masih mengungsi,” ungkapnya.

Meski kiriman dari orang tua terhenti, Azmi bertahan menggunakan sisa tabungan dan bantuan makan gratis dari kampus. “Saya berharap bantuan ini bisa menyambung hidup di sini sampai pendidikan selesai,” ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Ahmad Dahlan, Gatot Sugiharto, mengatakan di kampus tersebut terdapat 105 mahasiswa terdampak bencana. “Melalui Laziz UAD, kami memberikan bantuan sesuai kemampuan dan kebijakan sementara berupa potongan SPP sebesar Rp2,5 juta,” ujarnya.

UAD juga memberikan kupon makan gratis bagi mahasiswa terdampak bencana melalui kantin kampus setiap hari selama kampus buka. “Ke depan akan kami kaji kembali kebijakan pemotongan SPP. Intinya, kami memberikan yang terbaik untuk mahasiswa kami,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Kemenhub: Bus Cahaya Trans Kecelakaan di Tol Krapyak Tak Laik Jalan

Kemenhub: Bus Cahaya Trans Kecelakaan di Tol Krapyak Tak Laik Jalan

News
| Senin, 22 Desember 2025, 23:57 WIB

Advertisement

Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism

Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism

Wisata
| Senin, 22 Desember 2025, 11:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement