Advertisement

3 Desa di Bantul Jadi Sentra Kakao

David Kurniawan
Kamis, 19 April 2018 - 15:10 WIB
Laila Rochmatin
3 Desa di Bantul Jadi Sentra Kakao    Panuti menunjukkan pohon kakao yang sudah tumbuh di Desa Terong, Dlingo, Minggu (2/4/2018). - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL -- Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DP2KP) menetapkan tiga desa di Kecamatan Dlingo sebagai sentra produksi kakao di Bantul. Penanaman sudah dimulai sejak 2016 lalu dengan menanam 50.000 bibit kakao dan diharapkan di 2019 mendatang sudah mulai berbuah.

Ketiga wilayah yang direncanakan sebagai sentra kakao meliputi Desa Muntuk, Mangunan dan Terong. Kepala DP2KP Bantul Pulung Haryadi mengatakan untuk saat ini proses budi daya kakao di tiga desa masih dalam pemeliharaan dengan melibatkan masyarakat setempat. Menurut dia, upaya dalam membentuk sentra kakao di Kecamatan Dlingo tidak hanya memberikan bantuan benih. Namun juga proses pendampingan dalam proses budi daya.

“Untuk pendampingan sudah dilakukan baik melalui pendamping lapangan maupun petugas yang dimiliki oleh dinas sehingga budi daya berjalan dengan baik,” kata Pulung, Rabu (18/4/2018).

Dia mengungkapkan proses perkembangan tanaman kakao berjalan dengan baik. Ditargetkan tahun depan puluhan ribu tanaman tersebut sudah bisa berbuah dan diproduksi untuk pembuatan cokelat.

“Memang ada serangan hama, tetapi dengan pendampingan yang intensif bisa ditangani dengan baik,” katanya.

Dijelaskan Pulung, penetapan tiga desa sebagai sentra kakao bertujuan untuk menunjang sektor pariwisata di kawasan Mangunan yang berkembang dengan pesat. Selain itu, dari sisi geografis ketiga kawasan juga sangat cocok untuk pengembangan budi daya cokelat. “Jadi kalau sudah berproduksi bisa menambah alternatif lain setelah keberadaan kebun buah di kawasan Mangunan,” ucapnya.

Guna menunjang program budi daya kakao, Pulung mengaku sudah berencana mendirikan dua rumah produksi cokelat. Hanya, untuk pendirian masih menunggu proses tanaman kakao berbuah. “Mudah-mudahan di tahun depan sudah bisa dianggarkan karena diperkirakan kakao yang ditanam sudah mulai berbuah,” katanya.
Kepala Bagian Pelayanan Desa Terong, Lanjar Nurhadi mengatakan budi daya kakao di wilayahnya masih dalam tahap awal. Menurut dia, jumlah benih yang ditanam warga belum banyak dan sekarang masih dalam proses pemeliharaan.

“Belum berbuah dan masih dalam masa pertumbuhan,” katanya.
“Mudah-mudahan penanaman dapat berhasil sehingga buah kakao yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan warga,” katanya. (David Kurniawan)

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini

News
| Jum'at, 26 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement