Advertisement
Semakin Banyak Wisatawan, Perputaran Uang di Desa Wisata Meningkat
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-- Jumlah kunjungan dan hasil perputaran uang dari desa wisata meningkat. Dinas Pariwisata Sleman menganggap wisatawan memilih objek wisata dengan ciri khas tersendiri yang ada di desa wisata.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Sleman, tahun lalu, tingkat kunjungan untuk desa wisata mengalami peningkatan. Dari 177.877 kunjungan di 2016 menjadi 195.957 kunjungan di 2017. Sedangkan perputaran uang dari desa wisata meningkat dari sekitar Rp8 miliar pada 2016 menjadi Rp14 miliar di 2017. Jumlah kunjungan dan perputaran uang dari desa wisata tersebut tidak termasuk Blue Lagoon dan Tebing Breksi.
Advertisement
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Sleman Eka Priastana Putra mengatakan peningkatan terjadi karena saat ini wisatawan banyak yang menginginkan objek wisata yang mempunyai ciri khas. "Sekarang banyak cari objek wisata yang mempunyai ciri khas tersendiri, dan itu ada di desa wisata," katanya pada Harianjogja.com (20/4/2018).
Menurut Eka, potensi desa wisata sangat tinggi, maka, pemasaran dilakukan dalam upaya menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara dalam berkunjung di desa wisata di Sleman.
Eka mengatakan tren lama tinggal di desa wisata bisa melebihi hotel. "Sekarang kita bisa melihat, di hotel itu tren lama tinggalnya turun, sedangkan meskipun tidak seimbang untuk membandingkan, tapi di desa wisata mengalami peningkatan," katanya. Lama tinggal kunjungan di desa wisata di Sleman bisa mencapai tiga sampai lima hari.
Eka berharap di tahun ini kunjungan untuk desa wisata semakin meningkat begitu juga dengan perputaran uang di desa wisata, agar peningkatan ekonomi bisa dirasakan oleh warga sekitar.
"Maka langkah-langkah yang kami lakukan yaitu pemasaran melalui promosi yang lebih gencar, selain itu pengembangan SDM di desa wisata terkait," ungkap Eka.
Untuk pengembangan SDM, Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Usaha Pariwisata Dinas Pariwisata Sleman Nyoman Rai Savitri mengatakan dibentuk suatu forum desa wisata untuk diberikan pendampingan. "Dari forum desa wisata kami libatkan, mulai dari berbagai agenda pameran sampai pelatihan," katanya.
Menurut Nyoman Rai, sampai saat ini sudah ada 36 kawasan desa wisata di Sleman. "Tiap tahun selalu ada yang bertambah, di tahun ini saja kita merencanakan ada empat desa wisata baru," katanya.
Nyoman Rai mengatakan meningkatnya jumlah kawasan desa wisata dan munculnya desa wisata baru karena desa wisata yang sudah ada bisa meningkatkan ekonomi membuat kawasan lainnya tertarik masuk menjadi desa wisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Prabowo Bakal Susun Kursi Menteri hingga 40, Gerindra Membantah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Perhatikan! Ini Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Selama Libur Kenaikan Yesus Kristus 9-12 Mei 2024
- Libur Kenaikan Yesus Kristus, Ini Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo, Kamis 9 Mei 2024
- Sambut Long Weekend, KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan, Ini Jadwal Lengkapnya
- Cara Beli Tiket Kereta Api Bandara YIA Lewat Railink
- BMKG Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 9 Mei 2024, Cerah Berawan
Advertisement
Advertisement