Advertisement

Perempuan Jangan Hanya Memilih, Saatnya Menawarkan Pilihan

Abdul Hamied Razak
Kamis, 10 Mei 2018 - 05:17 WIB
Nina Atmasari
Perempuan Jangan Hanya Memilih, Saatnya Menawarkan Pilihan Koordinator Pudtik Rina Lusiana Ariyanti (tiga dari kanan) memimpin Deklarasi Pudtik di Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jogja, Rabu (9/5/2018). - Harian Jogja/Abdul Hamied Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Generasi muda perempuan sudah saatnya untuk sadar politik. Kesadaran politik ini dibutuhkan agar aspirasi dan perjuangan kaum perempuan dapat disalurkan.

Rina Lusiana Ariyanti, Koordinator Pudtik mengatakan kesadaran politik perempuan menjadi isu penting yang harus diakomodiasi dalam menghadapi tahun politik. "Peran perempuan harus dimulai dengan mengupayakan ruang aktualisasi yang luas sehingga mampu bersikap dan bergerak secara mandiri," katanya saat Deklarasi Pudtik di Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jogja, Rabu (9/5/2018).

Advertisement

Dia menyebut, Pudtik merupakan gerakan perempuan sadar politik. Gerakan ini merupakan wadah politik perempuan muda untuk melakukan tindakan politik sebagai aktualisasi kesadaran. Di Indonesia gerakan ini dimulai pada awal 1900an.

Saat itu kesadaran berpolitik perempuan menjadi sebuah manifestasi sikap politik melawan penindasan dan penjajahan. "Kehadiran perempuan dalam sebuah dinamika perpolitikan tidak dapat di anggap remeh," katanya.

Selama ini, kata Rina, perilaku subordinasi atas perempuan menyebabkan perempuan tidak mendapat tempat yang luas di dalam perpolitikan. Perempuan cenderung di anggap apolitik atau hanya diberi ruang politik pasif dalam melakukan tindakan politik.

Sudah saatnya, kata dia, perempuan tidak dijadikan segmentasi politik semata, namun menempatkan perempuan dalam gerakan aktif untuk melakukan pendidikan politik di tengah masyarakat.

"Pandangan perempuan merupakan jenis manusia kedua menyebabkan

perempuan seolah tidak memiliki hak untuk berpolitik secara aktif. Banyak kasus perempuan tidak mendapatkan ruang berpolitik sehingga memilih acuh," kritiknya.

Kehadiran Pudtik Jogja, lanjut Rina, bertujuan untuk menawarkan ruang aktualisasi bagi perempuan muda untuk melakukan tindakan politik aktif berdasarkan pada kesadaran politik.

"Kami ingin merubah paradigma perempuan yang awalnya hanya memilih dalam mekanisme politik berganti menjadi menawarkan pilihan serta berkontribusi dalam mekanisme pendidikan politik bagi masyarakat," katanya.

Sementara itu, Anggota DPD RI asal DIY M Afnan Hadikusumo berharap Pudtik berpegang teguh kepada komitmen untuk melakukan pendidikan, penyadaran dan preferensi politik kepada masyarakat.

"Kami menerima amanat Pudtik ini. Aspirasi akan diterima. Kami berharapĀ  agar Pudtik melakukan pembelajaran politik dan melakukan reformasi demokrasi yang saat ini berkembang," harap Afnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement