Pengembangan Pertanian di Bantul tak Diimbangi dengan Pengadaan Traktor yang Memadai
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul hanya menganggarkan Rp186 juta untuk pengadaan lima traktor tahun ini. Padahal kebutuhan traktor untuk mengembangan pertanian di Bantul masih tinggi.
Salah satu petani di kelompok tani Sidodadi, Tamantirto, Kasihan, Sardjono mengakui kelompok taninya saat ini masih kekurangan traktor. Saat ini baru ada lima unit traktor di kelompok taninya. Sardjono mengaku membutuhkan tambahan dua unit traktor untuk menggarap 25 hektare lahan tani.
Advertisement
BACA JUGA: Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
“Sebetulnya sudah ada tapi masih kurang, masih butuh. Dua unit traktor lagi untuk menggarap 25 hektare,” ujarnya, Kamis (25/4/2024).
Sementara Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengaku kebutuhan traktor di Bantul masih cukup tinggi. Berdasarkan data DKPP Bantul jumlah traktor yang dimiliki gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan petani secara pribadi sekitar 1.500 unit traktor. Sementara dengan luas lahan pertanian di Bantul mencapai 14 ribu hektare, masih membutuhkan 3.358 unit traktor.
"Satu traktor itu biasanya mampu menggarap lahan sekitar 20 hektare," katanya.
Joko pun berharap ada alokasi bantuan traktor dari Kementerian Pertanian (Kementan). Dengan begitu, menurut Joko, akan mempercepat proses pengolahan dan persiapan lahan pertanian di Bantul.
“Dengan tambahan traktor akan menghasilkan hasil [pertanian] yang lebih optimal daripada metode pengolahan manual atau menggunakan bajak yang ditarik oleh hewan, seperti sapi atau kerbau,” ujarnya.
Sementara Pengawas Alat Pertanian DKPP Bantul, Sandhi Felani menyampaikan tahun 2024 ada pengadaan lima unit traktor. Pengadaan traktor tersebut terdiri dari 1 unit hand traktor rotary dari APBN dan 3 unit hand tractor rotary dari APBD Bantul. Pengadaan tersebut dialokasikan anggaran Rp158 juta. Sementara ada pula pengadaan satu unit hand traktor R2 dari APBD Bantul dengan anggaran Rp28 juta.
“Jenis traktor yang nanti kami berikan tetap berdasarkan dari proposal yang diajukan dari kelompok tani,” katanya, Kamis (25/4/2024).
Sandhi menuturkan dalam tiga tahun belakangan setiap tahunnya ada pengadaan traktor di Bantul. Hal itu lantaran kebutuhan traktor di Bantul cukup tinggi.
Dia menuturkan tahun 2023 dilakukan pengadaan traktor mencapai 13 unit. Sementara tahun 2022 pengadaan traktor mencapai 22 unit. Sementara tahun 2021 pengadaan traktor mencapai 13 unit. Menurut dia, pengadaan tersebut berasal dari APBD Bantul, APBD DIY dan APBN.
Menurut Sandhi pengadaan traktor dapat pula bersumber dari anggaran dana alokasi khusus (DAK). Meski begitu, menurutnya tahun 2024 tidak ada pengadaan traktor menggunakan DAK.
Menurut dia selama ini pengadaan traktor didasarkan pada proposal yang diajukan oleh kelompok tani. Setelah proposal masuk, DKPP Bantul akan memverifikasi proporsal tersebut melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Apabila kelompok tani tersebut dinilai membutuhkan, maka proposal tersebut dapat disetujui.
Dia pun meminta agar kelompok tani yang membutuhkan traktor mengajukan proposal ke DKPP Bantul. Karena, menurut dia, pengadaan traktor selama ini hanya didasarkan pada proposal tersebut.
“Memang landasan kami berdasarkan proposal yang mereka [petani] ajukan. Dengan mereka mengirim proposal artinya mereka butuh,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Nataru, Manfaatkan Diskon Tarif Tol 10 Persen, Cek Ketentuannya di Sini
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Gereja HKTY Ganjuran Bantul Gelar Empat Kali Misa Natal, Ini Jadwalnya
- KAI Tambah 1.400 Perjalanan Saat Libur Natal dan Tahun Baru
- Perumda PDAM Tirtamarta Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Pulung Warih
- Incar Mahasiswa, Kasus Penipuan Penggelapan Paling Banyak Terjadi di Sleman
- Pusat Oleh-Oleh Diharapkan Mampu Tumbuhkan Ekonomi Jogja
Advertisement
Advertisement