Advertisement

Promo Desember

Pengembangan Pertanian di Bantul tak Diimbangi dengan Pengadaan Traktor yang Memadai

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 26 April 2024 - 08:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Pengembangan Pertanian di Bantul tak Diimbangi dengan Pengadaan Traktor yang Memadai Ilustrasi Traktor saat Gerakan Panen Padi di Dusun Polaman, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu pada Selasa (11/6/2019). - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul hanya menganggarkan Rp186 juta untuk pengadaan lima traktor tahun ini. Padahal kebutuhan traktor untuk mengembangan pertanian di Bantul masih tinggi.

Salah satu petani di kelompok tani Sidodadi, Tamantirto, Kasihan, Sardjono mengakui kelompok taninya saat ini masih kekurangan traktor. Saat ini baru ada lima unit traktor di kelompok taninya. Sardjono mengaku membutuhkan tambahan dua unit traktor untuk menggarap 25 hektare lahan tani.

Advertisement

BACA JUGA: Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini

“Sebetulnya sudah ada tapi masih kurang, masih butuh. Dua unit traktor lagi untuk menggarap 25 hektare,” ujarnya, Kamis (25/4/2024).

Sementara Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengaku kebutuhan traktor di Bantul masih cukup tinggi. Berdasarkan data DKPP Bantul jumlah traktor yang dimiliki gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan petani secara pribadi sekitar 1.500 unit traktor. Sementara dengan luas lahan pertanian di Bantul mencapai 14 ribu hektare, masih membutuhkan 3.358 unit traktor.

"Satu traktor itu biasanya mampu menggarap lahan sekitar 20 hektare," katanya. 

Joko pun berharap ada alokasi bantuan traktor dari Kementerian Pertanian (Kementan). Dengan begitu, menurut Joko, akan mempercepat proses pengolahan dan persiapan lahan pertanian di Bantul. 

“Dengan tambahan traktor akan menghasilkan hasil [pertanian] yang lebih optimal daripada metode pengolahan manual atau menggunakan bajak yang ditarik oleh hewan, seperti sapi atau kerbau,” ujarnya. 

Sementara Pengawas Alat Pertanian DKPP Bantul, Sandhi Felani menyampaikan tahun 2024 ada pengadaan lima unit traktor. Pengadaan traktor tersebut terdiri dari 1 unit hand traktor rotary dari APBN dan 3 unit hand tractor rotary dari APBD Bantul. Pengadaan tersebut dialokasikan anggaran Rp158 juta. Sementara ada pula pengadaan satu unit hand traktor R2 dari APBD Bantul dengan anggaran Rp28 juta. 

“Jenis traktor yang nanti kami berikan tetap berdasarkan dari proposal yang diajukan dari kelompok tani,” katanya, Kamis (25/4/2024).

Sandhi menuturkan dalam tiga tahun belakangan setiap tahunnya ada pengadaan traktor di Bantul. Hal itu lantaran kebutuhan traktor di Bantul cukup tinggi. 

Dia menuturkan tahun 2023 dilakukan pengadaan traktor mencapai 13 unit. Sementara tahun 2022 pengadaan traktor mencapai 22 unit. Sementara tahun 2021 pengadaan traktor mencapai 13 unit. Menurut dia, pengadaan tersebut berasal dari APBD Bantul, APBD DIY dan APBN.

Menurut Sandhi pengadaan traktor dapat pula bersumber dari anggaran dana alokasi khusus (DAK). Meski begitu, menurutnya tahun 2024 tidak ada pengadaan traktor menggunakan DAK. 

Menurut dia selama ini pengadaan traktor didasarkan pada proposal yang diajukan oleh kelompok tani. Setelah proposal masuk, DKPP Bantul akan memverifikasi proporsal tersebut melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Apabila kelompok tani tersebut dinilai membutuhkan, maka proposal tersebut dapat disetujui. 

Dia pun meminta agar kelompok tani yang membutuhkan traktor mengajukan proposal ke DKPP Bantul. Karena, menurut dia, pengadaan traktor selama ini hanya didasarkan pada proposal tersebut. 

“Memang landasan kami berdasarkan proposal yang mereka [petani] ajukan. Dengan mereka mengirim proposal artinya mereka butuh,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Nataru, Manfaatkan Diskon Tarif Tol 10 Persen, Cek Ketentuannya di Sini

News
| Minggu, 22 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement