Advertisement
Harga Cabai Kulonprogo Naik Tapi Modal Petani Tetap Tak Kembali

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Harga cabai dari pesisir selatan Bumi Binangun sudah naik, pada Jumat (6/12/2024) untuk cabai rawit harganya sudah Rp25.000 per kilogram. Sedangkan cabai keriting merah mencapai Rp12.000 dan cabai keriting hijau Rp16.000 per kilogram.
Meskipun harganya naik, sebagian besar petani cabai tetap tak kembali modalnya. Sebabnya pasokan yang ada untuk dijual tinggal sedikit mengingat Desember ini periode terakhir untuk panen.
Salah satu petani cabai di Kalurahan Karangsewu, Kapanewon Glaur, Sukirno mengaku keuntungannya menjual hasil tanamannya sedikit karena jumlah yang terjual juga terbatas.
"Sudah habis terjual pas harga murah, sekarang harga bagus tapi sedikit yang dijual, hanya sisa-sisa di tanaman saja," terangnya, Jumat siang.
Sukirno menerangkan sisa cabai di tanamannya pun secara kualitas tidak lebih baik saat panen periode awal. "Kemarin saya petik itu hanya dapat sekitar tujuh kilogram itupun sudah tinggal sangat sedikit," ungkapnya.
Kondisi harga cabai yang membaik ini, menurut Sukirno, tak membantunya. "Modal masih banyak yang belum balik, bingung juga ini mau nanam lagi," tuturnya.
Advertisement
BACA JUGA: Dishub Sleman Siapkan Jalur Alternatif dan Rambu Petunjuk Jalan selama Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Hal senada juga disampaikan petani cabai dari Kalurahan Bugel, Kapanewon Panjatan, Sukarman yang menurutnya kenaikan cabai mestinya terjadi pada November kemarin.
"Kalau pas November malah kemungkinan stok panen ada dan bisa membantu, kalau sekarang sama saja tidak begitu membantu," terangnya.
Sukarman bahkan sudah tidak memiliki stok cabai saat harganya meningkat ini. Kebanyakan tanaman cabainya sudah rusak karena hujan deras. "Sekarang mulai tanam semangka kalau di daerah sini," katanya.
Ia menilai perlu ada solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah harga cabai yang kerap anjlok. "Harapan kami ada pabrik pengolahan cabai, entah pasta, sambal, atau saus yang berskala besar agar bisa menampung cabai kami dengan harga yang lebih baik," katanya.
Beberapa petani cabai, menurut Sukarman, sudah mulai mengelola hasil panennya yang dijadikan pasta tapi skalanya masih kecil. "Ada beberapa itu bikin olahan tapi skalanya kecil, dan hanya dipasarkan lokal saja," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Heboh Starlink Elon Musk Menyala Saat Iran Matikan Internet, Kementerian Komdigi Tegaskan Ini untuk Indonesia
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Lima SD Negeri di Gunungkidul yang Tak dapat Siswa Baru Tidak Langsung Ditutup, Ini Alasannya
- Pemkab Gunungkidul Bakal Tertibkan Bangunan Liar di Kawasan Pantai Drini
- Trihanggo dan Tirtomartani Jadi Prioritas Pengadaan Lahan Tambahan Tol Jogja-Solo, Ini Alasannya
- 410 Koperasi Merah Putih di DIY Telah Dapatkan Pengesahan Badan Hukum
- Tahun Ini, Pemkab Kulonprogo Punya 11 Paket Perbaikan dan Perawatan Jalan
Advertisement
Advertisement