Advertisement
Pemkab Gunungkidul Bakal Tertibkan Bangunan Liar di Kawasan Pantai Drini

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul memberikan waktu selama 45 hari kepada sembilan pedagang untuk membongkar bangunan di atas aliran sungai di Pantai Drini di Kalurahan Banjarejo, Tanjungsari. Tenggat waktu pembongkaran akan berlangsung hingga pertengahan Juli 2025.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardhana mengatakan, rencana pembongkaran terhadap bagunan milik pedagang yang berdiri di atas aliran sungai di Pantai Drini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Jumat Bersih yang dilaksanakan bupati. Kegiatan berlangsung pada 23 Mei 2025 lalu.
Advertisement
Saat itu, kata dia, bupati beserta segenap jajaran dan relawan melakukan kehiatan bersih-bersih dan pemantauan kawasan. Adapun hasilnya ada sembilan bangunan milik pedagang yang dinilai menyalahi aturan sehingga perlu ditertibkan.
“Bangunannya berdiri di atas sungai di Pantai Drini, makanya akan ditertibkan,” kata Windu, Minggu (15/6/2025).
BACA JUGA: Belasan Pelajar SMP Asal Mojokerto Terseret Ombak di Pantai Drini
Dia menjelaskan, penertiban rencananya dilakukan oleh Satpol PP Gunungkidul. Namun, berdasarkan hasil koordinasi dengan pedagang yang bersangkutan, maka para pemilik bersedia membongkar secara pribadi, tanpa melibatkan petugas penegakkan perda.
“Mereka [para pedagang] diberikan waktu selama 45 hari untuk membongkar sendiri,” katanya.
Windu menambahkan, pengawasan terhadap pemboangkaran dilakukan oleh Satpol PP selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis yang membidangi masalah penegakkan perda. Meski demikian, pihaknya berharap bisa segera terealisasi karena tidak hanya menyangkut masalah kebersihan dan mengurangi risiko banjir, tapi juga untuk menjaga keindahan di kawasan wisata pantai.
“Untuk detailnya ada di Satpol PP yang menangani masalah penertiban,” katanya.
Kepala Satpol PP Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, pihaknya belum akan melakukan penertiban terhadap bangunan liar yang berdiri di atas sungai di kawasan Pantai Drini. Ia berdalih, pembongkaran akan dilakukan sendiri oleh para pemilik warung.
“Total ada sembilan pedagang yang membangun bangunan di atas sungai di Pantai Drini,” kata Edy.
Ia pun mempersilahkan para pemilik untuk membongkar bangunannya secara mandiri. Berdasarkan kesepatan yang dibuat ada waktu selama 45 hari untuk pembongkaran.
“Sudah ada kesepakatannya dan kami tunggu komitmen untuk membongkar sendiri,” katanya.
Meski demikian, Edy memastikan tetap akan melakukan pengawasan guna memastikan adanya pembongkaran. Rencannya, di akhir Juni melakukan monitoring ke lokasi untuk melihat perkembangan dalam pembongkaran.
“Kalau batas waktunya hingga pertengahan Juli. Akhir bulan ini akan kami lihat, apakah sudah dibongkar atau belum,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Rumah Sakit UII Bantul Buka Lowongan untuk Marketing, Ini Kualifikasinya
- Majelis Buruh: BSU Perlu Sasar Pekerja Informal dan Didukung Program Jangka Panjang
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Sabtu (12/7/2025)
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu (12/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Sabtu (12/7/2025), dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement
Advertisement