Advertisement

Merapi Waspada, Bagaimana Nasib Wisata Jeep Lava Tour?

Irwan A Syambudi
Selasa, 22 Mei 2018 - 20:50 WIB
Bhekti Suryani
Merapi Waspada, Bagaimana Nasib Wisata Jeep Lava Tour? Lava tour Merapi. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Kendati Gunung Merapi kini berstatus waspada, namun dapat dipastikan aktivitas wisata lava tour Merapi tak terganggu.

Kenaikan status Merapi disertai dengan pelarangan aktivitas manusia dalam radius tiga kilometer dari puncak Merapi. Lalu bagaimana dengan nasib kegiatan wisata di sekitar lerenga Merapi?

Advertisement

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Joko Supriyanto mengatakan pada dasarnya tidak ada objek wisata yang memasuki radius tiga kilometer dari puncak Merapi.

Objek wisata paling dekat dengan puncak berada di radius lima sampai tujuh kilometer. "Tiga kilometer itu tidak ada aktivitas, kalaupun ada cuma pendakian," kata dia, Selasa (22/5/2018).

Sementara itu, Ketua Paguyuban Jeep Wilayah Barat Wisata Lereng Merapi, Dardiri mengatakan sudah tidak ada aktivitas wisata di radius tiga kilometer dari puncak Merapi. Namun demikian masih ada aktivitas wisata di luar radius tersebut.

Untuk wisata Lava Tour menggunakan Jeep hanya melewati rute tertentu dan tidak sampai ke radius tiga kilometer dari puncak. "Sementara ada [wisata Lava Tour] cuman enggak sampai bungker, jadi wisatawan diarahkan cuma Museum Sisa Hartaku terus Batu Alien, lalu manuver air itu aja," kata dia.

Diakui Dardiri dengan adanya erupsi ini jumlah wisatawan menjadi turun drastis. Namun dia menduga penurunan wisatawan bukan hanya karena erupsi Merapi, tetapi juga karena memasuki bulan Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Warga Iran Dukung Langkah Pemerintah Menyerang Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement