Advertisement

Usai Lebaran, Pengosongan Lahan Bandara Kulonprogo Tak Akan Ditunda Lagi

Uli Febriarni
Sabtu, 16 Juni 2018 - 23:17 WIB
Nina Atmasari
Usai Lebaran, Pengosongan Lahan Bandara Kulonprogo Tak Akan Ditunda Lagi Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo beserta AP I dan jajaran Forkompinda memantau salah satu rumah yang akan digunakan sebagai rumah tinggal sementara bagi warga penolak yang akan direlokasi sehabis Idulfitri 2018, Rabu (13/6/2018). - Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO- Angkasa Pura I (AP I) berencana melanjutkan pengosongan dan pembersihan lahan pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) setelah Idulfitri 2018. Belum diketahui jelas kapan tepatnya langkah itu dilakukan, hanya AP I menegaskan, pengosongan tidak akan ditunda lagi.

"Karena memang sudah tidak ada waktu lagi untuk mundur. Bahkan kemarin sempat ada yang demo kok tidak segera dieksekusi. Saya juga banyak mendapat dukungan agar segera dilakukan proses [pembangunan]. Tapi kapan, nanti kita perlu koordinasi lagi dengan seluruh pihak terkait," kata Direktur AP I, Faik Fahmi, saat pantauan ke rumah kontrakan yang akan didiami warga penolak, Rabu (13/6/2018).

Advertisement

Hingga kini, masih ada 31 rumah yang dihuni 37 Kepala Keluarga yang bertahan di dalam lahan Izin Penetapan Lokasi (IPL) NYIA. Agar warga penolak tidak telantar setelah dipindahkan, AP I dan Pemkab Kulonprogo menyiapkan sekitar 20 unit rumah kontrakan berada di Glagah dan Palihan.

Rumah-rumah itulah yang akan didiami oleh warga penolak NYIA selama lebih kurang tiga bulan paska pengosongan. Selama masa itu, mereka tinggal di sana tanpa membayar biaya sewa, karena telah ditanggung oleh AP I. Faik mengungkapkan, aturan dalam menempati rumah tersebut bersifat fleksibel. Bila warga penolak masih membutuhkan rumah kontrakan tersebut setelah melewati tiga bulan, AP I akan mempertimbangkan untuk memperbolehkan mereka untuk tinggal sementara.

Faik menambahkan, niat AP I dalam pengosongan IPL bukanlah menggusur, melainkan memindahkan warga ke tempat yang layak dan cukup representatif yang bisa membuat warga nyaman.

Selain menyiapkan rumah tinggal sementara, AP I bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) terus melakukan pendekatan persuasif kepada warga penolak, diharapkan mereka bisa melunakkan sikap. Karena pada prinsipnya kehadiran NYIA bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat.

Menurut dia, sekarang ini adalah waktu yang tepat bagi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk membangun bandara yang lebih baik dan bisa menampung penumpang dalam jumlah lebih besar, sehigga DIY bisa menjadi lebih istimewa dengan adanya NYIA di Kulonprogo.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, seluruh pihak akan mengupayakan tidak ada upaya paksa dalam pengosongan lahan NYIA, baik itu dari AP I maupun pihak lainnya terkait. Selain itu, Pemkab berupaya memetakan secara detail satu per satu dari total 37 keluarga penolak, perihal problem dan strategi pemindahan mereka ke rumah kontrakan.

Hasto menyatakan akan mendatangi warga kembali, selain itu, ia menginstruksian kepada tiga orang personel Satuan Polisi Pamong Praja agar bisa membantu mendekati serta memetakan persoalan yang dihadapi oleh satu keluarga penolak. Mereka harus mampu memetakan permasalahan yang dihadapi, apa yang harus dibantu bagi mereka.

"Harus detail, makanya instruksi saya pemetaan itu sampai ke [kepemilikan] ternak," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement