Advertisement
5.992 Mahasiswa KKN UGM Dilepas Rektor UGM dan Menteri Desa PDTT
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Sebanyak 5.992 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) UGM periode 2018 memulai program KKN PPM hari ini. Para mahasiswa diterjukan di 212 unit untuk menjalankan program KKN PPM selama dua bulan.
Rektor UGM Prof Panut Mulyono mengatakan, megiatan KKN-PPM UGM tahun 2018 mengambil tema UGM Bersinergi Membangun Desa. "Ada 16 tema utama, salah satunya Revitalisasi Kawasan Transmigrasi di Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, NTT, serta Sulawesi Tengah," kata Panut seusai melepas mahasiswa KKN di Lapangan Grha Sabha Pramana UGM, Sabtu (23/6/2018).
Advertisement
Panut mengatakan KKN saat ini telah menjadi kegiatan wajib bagi mahasiswa UGM. Program KKN tersebut, Panut mengatakan, terus mengalami perkembangan sebagai respon dari kondisi dinamika masyarakat. Sedangkan KKN-PPM merupakan respon UGM terhadap kuatnya tekanan globalisasi pada lapisan masyarakat Indonesia.
Panut menjelaskan perubahan KKN menjadi KKN-PPM ditandai dengan perubahan paradigma pembangunn menjadi pemberdayaan. Lebih jauh, Panut menyampaikan pesan pada para mahasiswa yang akan segera berangkat menuju lokasi KKN agar selalu menjaga dan menjunjung nama baik almamter UGM dengan dedikasi dan prestasi kerja tinggi.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sanjojo menyampaikan apresiasi terhadap UGM yang telah menerjunkan mahasiswa KKN ke seluruh provinsi di Indonesia sebagai wujud komitmen UGM dalam mendukung pembangunan bangsa.
"Saat ini masih banyak masyarakat di desa yang miskin dan tertinggal. Sementara itu pertumbuhan ekonomi tinggi, namun tanpa ada pengurangan kemiskinan dan kesenjangan. Itu justru akan menimbulkan gejolak sosial," kata Eko.
Menurut Eko, salah satu kendala dalam pembangunan bangsa adalah minimnya sarjana yang bersedia membangun desa. Oleh karena itu melalui program KKN PPM UGM diharapkan dapat menjadi wahana generasi muda untuk berkiprah di desa, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi. Dengan terjun langsung ke desa, Eko mengatakan, mahasiswa dapat berpartisipasi dalam pembangunan desa, memberi ide, inovasi, dan gagasan dalam pengelolaan potensi desa.
“Banyak kesempatan besar di desa dan harapannya para mahasiswa bisa melihat kesempatan itu danantinya dapat menjadi pengusaha besar menciptakan lapangan pekerjaan serta menginspirasi masyarakat desa,” kata Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
- BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya
Advertisement
Advertisement