Dosen UGM Ajarkan Warga Bantul Budi Daya Ikan Nila
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Suwarman Partosuwiryo mengajak masyarakat untuk budi daya ikan nila, karena ikan nila paling mudah berkembang biak, sumber protein, dan bernilai ekonomi.
Demikian disampaikan Suwarman dalam bedah buku berjudul Kiat Sukses Budi Daya Ikan Nila di Pendopo Balai Desa Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Rabu (15/8/2018). Kegiatan bedah buku yang diselenggarakan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY dan Komisi D DPRD DIY itu diikuti sekitar 130 warga.
Advertisement
Suwarman Partosuwiryo yang juga mantan kepala bidang perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY itu merupakan salah satu penulis buku Kiat Sukses Budi Daya Ikan Nila. Dalam kesempatan tersebut, ia mengulas soal keunggulan ikan nila, cara pengembangbikan, jenis ikan nilai, teknis budi daya, hingga manajemen sumber air, hingga teknik memilih bibit ikan nila yang bagus.
"Ikan nilai resisten terhadap kualitas air dan penyakit, toleransi terhadap kondisi lingkungan, berprotein tinggi, nilai ekonomis tinggi, mudah berkembang biak, dan mudah dibudi dayakan," kata Suwarman, menyebutkan keunggulan budi daya nila.
Suwarman mengatakan budi daya nilai bisa dilakukan di kolam tanah atau kolam buatan. Untuk menghasilkan nilai yang bagus, maka perlu memilih induk nila yang baik sesuai kriteria. Menurut dia, kriteria dalam memilih induk nila yang baik untuk jantan sudah berumur delapan bulan dengan berat sekitar 500-700 gram per ekor, panjang 25 sentimeter, warna cerah, ukuran besar, mulut lebar dan tebal. Sedngkan betina umur 10 bulan dengan bobot 200-500 gram, panjang 25 sentimeter, warna tidak secerah jantan.
Selain Suwarman, narasumber dalam bedah buku tersebut adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY dari Komisi D, Danang Wahyu Broto; Kasi Pengendalian Perikanan Dinas Pertanian Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, Susilartati; dan praktisi petani ikan nila Sri Hartono.
Danang Wahyu Broto mengapresiasi BPAD DIY yang menggelar kegiatan bedah buku dengan tema yang berkaitan langsung dengan aktivitas masyarakat. Danang mengatakan daerah Bantul terutama Tirtonirmilo Kasihan berpotensi untuk pengembangbikan ikan nila. Ia berharap masyarakat bisa langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat setelah bedah buku.
Menurut dia, dalam proses budi daya ikan nanti masyarakat juga bisa langsung mengakses bantuan-bantuan dari dinas terkait di kabupten. "Harapannya ke depannya dapat mensejahterakan masyarakat," kata dia. Pihaknya juga siap mengawal program-program yang bersentuhan dengan kegiatan masyarakat tersebut.
Sementara itu Kepala Sub Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Perpustakaan BPAD DIY, Dewi Ambarwati mengatakan bedah buku yang digelar di Balai Desa Tirtonirmolo merupkan ke-29 kali dari target 48 kali sampai akhir tahun ini. Kegiatan bedah buku dilaksanakan di kabupaten/ kota dan temanya disesuaikan dengan kondisi wilayah yang menjadi lokasi bedah buku.
Soal budi daya ikan nila yang dipilih menjadi tema di Tirtonirmolo karena berdasarkan usulan masyarakat bahwa daerah tersebut sangat berpotensi untuk budi daya ikan. Sudah ada beberapa warga yang budi daya ikan di wilayah itu. Dengan adanya bedah buku tersebut masyarakat diharapkan semaki mantap budi daya ikan.
"Kami dekatkan sumber-sumber informasi soal budi daya ikan nilai dari buku maupun para ahlinya langsung baik penulis maupun praktisi budi daya ikan nila," kata Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 5 Hari Penuh, Puluhan Pelajar Kulonprogo Jadi Nelayan
- Pengusaha Muda, Giffari Naufal Arisma Putra, Berkunjung ke Yogyakarta
- Warga Garan Denokan Gelar Selawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Harda-Danang
- Ada 488 PNS Pensiun di Tahun Ini, Begini Harapan PJs Bupati Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 21 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement
Advertisement