Advertisement
Jasa Bodyguard Laris di Jogja
GM Bayonet Merah Putih Yoga Trihandoko. - Harian Jogja/Sunartono
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Destinasi wisata di wilayah DIY yang berkembang pesat berdampak pada peningkatan bisnis jasa keamanan di Kota Jogja. Pengguna jasa keamanan tersebut antara lain artis maupun pejabat yang akan berwisata di Jogja dengan pengawalan bodyguard.
GM Bayonet Merah Putih Yoga Trihandoko mengatakan sebagai pengelola resmi jasa keamanan, dia merasakan tingginya minat pengguna jasa keamanan atau bodyguard di Kota Jogja. Setidaknya hal itu mulai terasa sejak dua tahun terakhir.
Advertisement
Faktor penyebabnya, kata dia, lantaran banyaknya destinasi wisata terutama wisata baru di wilayah DIY. Dia mengaku banyak pejabat serta artis yang datang ke Jogja menggunakan jasa keamanan dengan alasan untuk privasi. Sejumlah artis papan atas beberapa kali menggunakan jasanya meski enggan menyebutkan identitas dengan alasan privasi.
"Kami bulan ini bahkan terpaksa banyak menolak permohonan user yang ingin menggunakan jasa kami karena tenaga kami terbatas, hanya 150 orang. User-nya bermacam-macam, ada artis, pejabat dan elite yang ingin datang ke Jogja," kata dia, Senin (1/10/2018).
BACA JUGA
Uniknya, kata dia, permintaan bodyguard perempuan juga sangat tinggi. Penggunanya dari kalangan ibu-ibu sosialita yang meminta tenaga pengamanan dari kalangan perempuan.
Sayangnya, permintaan itu belum bisa ia realisasikan untuk wilayah Jogja. Pasalnya hingga kini pihaknya belum punya personel bodyguard perempuan lantaran memang susah merekrutnya. “Dalam merekrut petugas keamanan perempuan, syaratnya antara lain harus kemampuan bela diri tetapi juga tetap harus feminin. Kami sudah buka lowongan, beberapa sudah ada yang mendaftar tetapi belum ada yang memenuhi syarat. Karena permintaan user untuk bodyguard wanita ini sangat tinggi," kata dia.
Selain permintaan untuk menjaga provasi, banyak jenis usaha seperti perhotelan yang menggunakan jasanya. Ia menegaskan pelayanan dilaksanakan sesuai standar operasional prosedur. Menggunakan cara persuasif dalam memberikan pengamanan. "Kami ingin merubah image jadi personel keamanan ini buruk di mata sebagian orang, maka kami mengedepankan sisi humanis, ketika ada konflik kami selesaikan dengan musyawarah. Kami tekankan pada personel untuk selalu tangan kosong," ujarnya. (Sunartono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Indonesia Dapat Dukungan Liga Muslim Dunia untuk Bangun Kampung Haji
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



