Advertisement

PEMILU 2019: Parpol Ini Punya Trik Khusus Agar Calegnya Tak Saling Sikut

Sunartono
Minggu, 07 Oktober 2018 - 12:20 WIB
Arief Junianto
PEMILU 2019: Parpol Ini Punya Trik Khusus Agar Calegnya Tak Saling Sikut Sejumlah caleg DPR RI Partai Demokrat berdiri di panggung untuk menyampaikan komitmen terkait persaingan sehat antarcaleg dalam konsolidasi partai di Kota Jogja, Sabtu (6/10/2018). - Harian Jogja/Sunartono

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--DPD Partai Demokrat DIY menggunakan strategi antisipasi saling sikut antarcaleg untuk mendapatkan suara dalam Pemilu 2019. Partai ini sepakat mengutamakan pemilihan anggota legislatif dan mendapatkan suara partai, baru menomorduakan upaya memenangkan pemilihan presiden (Pilpres).

Ketua DPD Partai Demokrat DIY Heri Sebayang mengaku berupaya mengantisipasi kemungkinan persaingan yang tidak sehat atau saling sikut antarcaleg. Oleh karena itu terutama caleg DPR RI diinstruksikan untuk saling berkoordinasi agar tidak bentrok di titik yang sama dalam mencari dukungan suara. Ia tidak menampik adanya persaingan antarkader yang justru membuat gagalnya mendapatkan kursi, namun jika dibagi wilayah sasarannya maka akan memperoleh hasil maksimal.

Advertisement

"Maka delapan orang [caleg DPR RI] ini saya minta untuk bertemu satu meja mengatur strategi pemenangan, artinya musuh dalam tanda kutip itu bukan di dalam tetapi di luar. Kami sudah ingatkan agar para caleg ini membangun komunikasi yang baik," ucapnya di sela-sela pembekalan caleg di salah satu hotel di Kota Jogja, Sabtu (6/10/2018).

Sebagaimana diketahui suara Partai Demokrat secara nasional melorot tajam pada Pemilu 2014 yang hanya mendapatkan 12 juta suara atau 10,91% dengan 61 kursi di DPR RI. Jumlah itu melorot dibandingkan Pemilu 2009 yang mendapatkan 21 juta suara dengan 148 kursi.

Heri menambahkan pembagian wilayah sasaran itu sepenuhnya diserahkan kepada caleg melalui koordinasi. Sehingga langkah mendapatkan suara dari caleg lebih efektif. "Mereka mau komunikasi seperti apa tetapi jangan rebutan, misalnya caleg A sudah datang ke RT 1, caleg B ya jangan datang ke RT yang sama. Karena kadang antarkader saing-saingan itu yang membuat kami gagal," ujarnya.

Dia mengklaim salah satu kantong suara partainya yang besar adalah di Gunungkidul, namun setiap kabupaten dan kota lainnya di DIY memiliki basis suara tetap. "Target kami terutama di Gunungkidul dan Kulonprogo bisa menaikkan kursi," lanjutnya.

Partai besutan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini sepakat untuk mengutamakan Pileg ketimbang Pilpres. Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan pihaknya mau tidak mau harus menjalankan politik dua kaki antara Pileg dan Pilpres. Karena tidak memiliki kader sebagai Capres atau Cawapres sehingga tak mendapatkan keuntungan dari proses dari Pilpres. Dalam situasi itu partainya harus bekerja di dua kaki. Satu sisi sudah terikat komitmen dengan Prabowo sebagai Capres dan bekerja lebih keras lagi untuk memenang pileg. 

"Ada teori coattail effect, bahwa kalau di pemilu serentak tidak punya kader capres atau cawapres partai akan dilupakan. Kami tidak mendapatkan efek atau keuntungan dari Pilpres, kami harus menjalankan dua hal secara bersamaan," ujarnya.

Oleh karena dalam proses Pemilu 2019, pihaknya mengangkat tagline internal partai dengan istilah Demokrat First. Cara itu untuk mempertahankan kursi di parlemen yang saat ini ada atau menambah kursi lagi. "Jadi demokrat first baru kemudian yang kedua [pilpres]," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Predksi BMKG: Seluruh Wilayah Indonesia Hujan Lebat Hari Ini

News
| Sabtu, 27 April 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement